Minggu, 21 Juli 2019

Evidence Based Dalam Kespro dan Prantik Kebidanan


EVIDENCE BASED DALAM KESPRO& PRAKTIK KEBIDANAN
  
A.  Latar Belakang
Evidence based artinya berdasarkan bukti, tidak lagi berdasarkan  pengalaman atau kebiasaan semata. Semua harus berdasarkan bukti dan bukti inipun tidak sekedar bukti. Tapi bukti ilmiah terkini yang bisa dipertanggungjawabkan. Sejarah evidence dimulai pada tahun 1970 ketika Archie Cochrane menegaskan perlunya mengevaluasi  pelayanan kesehatan berdasarkan bukti- bukti ilmiah (Scientific evidence).Sejak itu berbagai istilah digunakakan  terkait dengan evidence based, diantaranya evidencebased medicine
( EBM), evidence basednurssing (EBN), dan evidence based practice (EBP).
                   Evidance Based Practice (EBP) merupakan upaya untuk mengambil keputusan klinis berdaskan sumber  relevan dan valit.Oleh karena EBP merupakan jalan untuk mentrasformasikan hasil penelitian kedalam praktik sehingga perawat/bidan dapat meningkatkan “ quality of care “terhadap pasien. Selain itu implementasi EBP juga akan menurunkan biaya perawatan yang memberi dampak positif tidak hanya bagi pasien,perawat,tapi juga bagi istitusi pelayanan kesehatan. Sayangnya penggunaan bukti-bukti riset sebagai dasar dalam pengambilan keputusan klinis seperti seorang bayi yang masih berada dalam tahap pertumbuhan.
                        Evidence Based Practice (  EBP) merupakan pendekatan yang dapat digunakan dalam praktik kebidanan yang berdasarkan Evidence based atau fakta.Selama ini, khususnya dalam kebidanan sering ditemui praktik-praktik atau intervensi yang berdasarkan “ biasanya juga begitu” sebagai contoh , penerapan Episiotomi pada persalinan kala II dulu merupakan hal yang sering dilakukan oleh Bidan, dengan asumsi dapat mencegah robekan perineum yang tidak rata dan mempermudah lahirnya bayi, sedangkan penelitian terbaru  mengungkapkan bahwa tindakan episiotomy dilakukan jika ada indikasi saja.
                        Merubah sikap adalah sesuatu yang sangat sulit, bahkan mungkin hal yang sia-sia. Orang tidak akan bisa merubah adat orang lain,kecuali orang-orang didalamnya yang mau merubah diri mereka sendiri. Pelayanan yang paling efektif dan efisien menjadi tuntutan sekaligus tantangan besar yang harus dicari problem solving-nya
                        Penggunaan Evidence based dalam praktik akan menjadi dasar scientific dalam pengambilan keputusan klinis sehingga  intervensi yang diberikan dapat dipertanggungjawabkan. Sayangnya pendekatan evidence based belum berkembang termasuk hasil riset kedalam praktik.Riset di Indonesia hanya untuk kebutuhan penyelesain studi sehingga hanya menjadi tumpukan kertas semata

B.  Definisi Evidance Based
       Pengertian Evidence Based jika ditinjau dari penggalan kata        (inggris) maka Evidence Based dapat diartikan sebagai berikut:
Evidence   : Bukti,fakta
Based                   : Dasar
Jadi evidence Based: adalah praktik berdasarkan bukti.
 Evidence Based practice merupakan salah satu perkembangan yang penting pada dekade ini untuk membantu sebuah profesi.
a.       Menurut (Goode & Piedalue 1999) Praktik Klinis berdasarkan  bukti melibatkan temuan pengetahuan dari penelitian, review atau tinjauan kritis.EBP didefinisikan sbg intervensi dalam perawatan kesehatan yang berdasarkan pada fakta terbaik yang didapatkan.
b.      Menurut ( Newhouse,dkk,2005) Evidence Based Practise merupakan suatu pendekatan pemecahan masalah untuk mengambil keputusan dalam organisasi pelayanan kesehatan yang terintegrasi yang didalamnya ada ilmu pengetahuan atau teori yang ada dengan pengalaman dengan bukti – bukti nyata yang baik.
c.       Menurut Titler 2008 Evidence Based Practice adalah tindakan yang teliti dan bertanggungjawab  dengan menggunakan bukti yang berhubungan dengan keahlian Klinis dan nilai-nilai pasien  untuk menuntun pengambilan keputusan dalam proses perawatan

C.  Tingkatan dan Hirarki dalam penerapan Evidence Based
Tingkatan evidence disebut juga dengan Hierarchy evidence yang digunakan untuk mengukur kekuatan suatu evidence dari rentang bukti yang paling rendah sampai dengan yang terbaik.
Adapun hirarki  dari tingkat kepercayaan yang paling rendah hingga yang paling tinggi dalam penelitian ilmiah  tersebut yakni :


 








1.      Laporan fenomena atau kejadian – kejadian yang kita temui sehari- hari
2.      Studi Kasus
3.      Studi lapangan atau laporan Deskriptif
4.      Studi pencobaan tanpa menggunakan teknik penganbilan sampel secara acak ( random)
5.      Studi percobaan yang menggunakan setidaknya ada satu kelompok pembanding,dan menggunakan sampel secara acak
6.      Systemic review untuk kelompok bijak besttari atau meta-analisa yaitu pengkajian berbagai yang ada dengan tingkat kepercayaan yang tinggi.
Tidak semua Evidence Based Medicine dapat langsung diaplikasikan oleh semua professional kebidanan di dunia. Oleh karena itu bukti ilmiah tersebut harus ditelaah terlebih dahulu,mempertimbangkan manfaat dan kerugian serta kondisi setempat seperti budaya,kebijakan dan lain sebagainya.

D.  Evidence Based Practice dengan Decision Making
Melnyk dan Fineout –Overhold (2011) menggambarkan keterkaitan antara Evidence Based Practice dengan proses decision making yang di gambarkan dalam kerangka sebagai berikut







Evidence Based Clinical Decision Making

 

 








Pengambilan keputusan untuk melakukan perubahan berdasarkan bukti – bukti nyata atau Evidence Based Practice dipengaruhi oleh tiga factor yaitu, hasil penelitian atau riset termasuk teori-teori pendukung, pengalaman yang bersifat Klinis, serta feedback atau sumber-sumber yang dialami oleh pasien

E.  Model Implementasi Evidence Based practice
1.      Model Setter merupakan seperangkat perlengkapan/ media penelitian untuk meningkatkan penerapan Evidence Based.
Adapun langkah – langkah dalam Model Setter:
Fase 1 : Persiapan
Fase 2 : Validasi
Fase 3 : Pembandingan evaluasi dan pengambilan keputusan
Fase 4 : Traslasi dan aplikasi
Fase 5 : Evaluasi
2.      Model IOWA Model of Evidance Based Practice to Promote Quallity Care
Model ini dikembangkan  oleh Marita G.Titler,Phd,RN,FAAN. Model ini diawali dari pemicu atau masalah  sebagai focus masalah.Jika masalah  mengenai prioritas dari suatu organisasi  maka tim segera dibentuk.
3.      Model konseptual Rosswurm & Larrabee
Model ini diebut juga dengan model Evidence Based Practice Changge yang terdiri dari 6 langkah yaitu :
Tahap 1 : Mengkaji kebutuhan untuk perubahan praktis
Tahap 2 : Tentukan Evidence terbaik
Tahap 3 : Kritikal Analisis Evidnce
Tahap 4 : Design Perubahan dalam praktik
Tahap 5 : Implementasi dan Evaluasi perubahan
Tahap 6 : Integrasikan dan maintain perubahan dalam praktik
Model ini menjelaskan bahwa penerapan Evidendce Based Nursing kedalam praktek harus memperhatikan latar belakang teori yang ada, kevalidan dan kereliabilitasan metode yang digunakan, serta penggunaan nomenklatur yang standar.

F.   Pengkajian dan Alat dalam Evidance Based Practice
Beberapa langkah dalam pengkajian EBP,yaitu :
1. Mengidentifikasi gap/kesenjangan antara teori dan praktik
2. Memformulasikan pertanyaan klinis yang relevan
3. Melakukan pencarian leteratur yang efisien
4. Mengaplikasikan peran dari bukti untuk mrnrntukan tingkat   validitasnya
5.  Mengaplikasikan temuan literature pada masalah pasien
6.  Mengerti dan memahami keterkaitan  antara nilai dan budaya pasien .
G. Langkah –langkah dalam Evidence Based Practice
Langkah  1 :  Kembangkan semangat penelitian.
Langkah  2 :  Ajukan pertanyaan Klinis dalam format PICOT untuk menghasilkan evidence yang lebih baik dan relevan.
1. Populasi pasien (p)
2. Intervensi ( i)
3. Perbandingan intervensi atau kelompok (c)
4. Hasil/ Outcome ( O)
5. Waktu/Time ( T)
Langkah 3 : Cari buku terbaik
Langkah 4 : Kritis menilai bukti
Langkah 5: Mengintegrasikan bukti dengan keahlian klinis dan perferensi  pasien dan  nilai-nilainya.
Langkah 6 : Evaluasi hasil keputusan praktik atau perubahan berdsarkan bukti

H.  Evidence Based dalam Praktik Kebidanan
1.    Definisi Evidence Based dalam paktik kebidanan
Pengertian Evidence Based jika ditinjau dari penggalan kata        (inggris) maka  Evidence Based dapat diartikan sebagai berikut:
     Evidence         : Bukti,,fakta
     Based              : Dasar
     Jadi  evidence Based adalah praktik berdasarkan bukti.
     Evidence based kebidanan adalah pemberian informasi kebidananberdasarkan bukti dari penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan.Rutinitas yang tidak terbukti manfaatnya kinintidak dianjurkan lagi.
2.    Manfaat Evidence Based
a.       Keamanan bagi Nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan bukti Ilmiah
b.      Meningkatkan kompetensi ( kognitif)
c.       Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagai Profesional dalam memberikan asuhan yang bermutu
d.      Memenuhi kepuasan pelangan
e.       Mengurangi angka kematian ibu hamil dan resiko-resiko yang dialami selama persalinan


Disusun Oleh Lilis Suryani 


Terimakasih Kepada Dosen Pengampu Zaidir, ST., MCs.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar