FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI PADA KARYAWAN PT APAC INTI CORPORA, BAWEN, SEMARANG
INTISARI
Juviter
Sidebang1, Heni Trisnowati2, Azir Alfanan3
Latar Belakang:Keselamatan dan
kesehatan kerja tidak terlepas kaitannya dengan alat pelindung diri. Seluruh
alat pelindung diri didesain untuk memisahkan atau memberi penghalang terhadap
tubuh manusia dari faktor risiko yang dihadapi. Hasil pengamatan dilapangan penggunaan alat pelindung diri di PT.
Apac Inti Corpora, Bawen Semarang masih ada 4 karyawan yang tidak menggunakan
alat pelindung diri.
Tujuan Penelitian: Mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan alat pelindung diri pada karyawan
PT. Apac Inti Corpora, Bawen, Semarang.
Metode Penelitian: Penelitian ini dilakukan
dengan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus.
Informan penelitian ini selaku manajer perusahaan 1 orang dan informan kunci 5
karyawan bagian produksi. Keabsahan data menggunakan uji credibilty/ kepercayaan dengan teknik triangulasi sumber yang
berbeda. Analisis data dengan menggunakan content
analysis.
Hasil Penelitian: Faktor yang mempengaruhi
penggunaan alat pelindung diri pada karyawan PT. Apac Inti Corpora Bawen
Semarang adalah motivasi, sosialisasi, pengawasan, dan ketersediaan APD dalam
upaya penerapan pentingnya penggunaan APD diperusahaan telah menjalani
penerapannya dengan baik tetapi untuk lebih disiplin dalam menggunakan APD lagi
masih kurangnya sanksi tegas dari perusahaan.
Kesimpulan: Upaya penggunaan alat pelindung diri
telah dijalankan, tetapi belum sepenuhnya memberikan hasil yang baik dalam
penerapannya, perlu sanksi tegas lagi dari perusahaan terhadap karyawan yang
tidak menggunakan alat pelindung diri.
Kata Kunci: Motivasi,
Sosialisasi, Pengawasan, Ketersediaan APD.
1Mahasiswa
Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Respati Yogyakarta.
2Dosen Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat,
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta.
3Dosen
Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati
Yogyakarta.
FACTORS INFLUENCING
WORKERS USE OF PERSONAL PROTECTIVE
EQUIPMENT IN PT APAC INTI CORPORA, BAWEN, SEMARANG
ABSTRACT
Juviter Sidebang1, Heni Trisnowati2, Azir Alfanan3
Background: Occupational safety and health is associated with the personal protective
equipment. The whole of personal protective equipment designed to separate or
provide a barrier against the human body from the risk factors faced.Observations in the field of use
of personal protective equipment at PT. Apac Inti Corpora, Bawen, Semarang
there are four employees who do not use personal protective equipment.
Objective: Identify the factors
that affect the use of personal protective equipment to the employees of PT.
Apac Inti Corpora, Bawen, Semarang.
Methods: This was conducted
using qualitative study using a case study approach. The informants as the
manager of the company 1 and key informants 5 production employees. The
validity of test data using credibilty/ trust with triangulation
techniques different sources. Data was analyzed by using content analysis.
Results: Factors affecting the
use of personal protective equipment to the employees of PT. Apac Inti Corpora
Bawen Semarang is motivation, socialization, supervision, and availability of
PPE in an effort to implement the importance of the use of PPE in the company
has had its application with good but to be more disciplined use of PPE again
the lack of strict sanctions on the company.
Conclusions: Efforts to use personal
protective equipment have been executed, but not yet fully give good results in
its application, it should be more strict sanctions against employees of
companies that do not use personal protective equipment.
Keywords: motivation, socialization, supervision, availability of PPE.
1Student of Comunity Health Science, Faculty of Health
Sciences, Universitas Respati Yogyakarta.
2Lecturer Comunity Health Science, Faculty of Health
Sciences, Universitas Respati Yogyakarta.
3Lecturer Comunity Health Science, Faculty of Health
Sciences, Universitas Respati Yogyakarta.
PENDAHULAN
Kecelakaan
kerja adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan. Tak terduga, oleh
karena di belakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih
dalam bentuk perencanaan yang berhubung dengan hubungan kerja pada perusahaan
atau perkantoran1.
Angka
kecelakaan kerja berdasarkan laporan International
Labour Organization (ILO) tahun 2012 memberikan angka 29 kecelakaan kerja
yang mengakibatkan kematian (kecelakaan fatal) dalam 100.000 pekerja di
Indonesia. Internatinal Labour
Organization (ILO) juga mencatat bahwa setiap tahunnya Indonesia
mendapatkan 99.000 kasus kecelakaan dengan 70% diantaranya menyebabkan kematian
dan cacat seumur hidup2.
Penggunaan
alat pelindung diri sering dianggap tidak penting ataupun remeh oleh para
pekerja, terutama pada pekerja yang bekerja pada sektor informal. Padahal
penggunaan alat pelindung diri sangat penting dan berpengaruh terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja pekerja. Kedisiplinan para pekerja dalam
menggunakan alat pelindung diri tergolong masih rendah sehingga risiko
tejadinya kecelakaan kerja yang dapat membahayakan pekerja cukup besar3.
Dari
hasil pengamatan yang ada dilapangan penggunan alat pelindung diri di PT Apac
Inti Corpora, Bawen, Semarang masih ada 4 karyawan yang belum memakai alat pelindung.
Untuk itu perusahaan wajib memberikan dan menyediakan alat pelindung diri
secara baik dan lengkap. Dengan menggunakan alat pelindung diri akan memberikan
dampak yang positif, dimanamanfaatnyasangatbesarbagi para karyawandari risikoterjadinyakecelakaan. Terlebih pada saat seseorang
harus bekerja dalam waktu yang singkat dengan beban kerja yang banyak. Selain
itu penggunaan alat pelindung diri juga berpengaruh terhadap peningkatanefisiensidanproduktivitas kerjakaryawan.
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dengan menggunakanpendekatan studikasus. Jenis
rancangan penelitian, pada penelitian kualitatif biasanya langsung dituliskan
dengan istilah penelitian kualitatif atau kadang dimasukkan dalam kategori
penelitian deskriptif4.Pengambilan data akan dilakukan
dengan mengambil lokasi di PT Apac Inti Corpora Bawen Semarang Jalan Raya
Semarang Km 32 pada bulan juni tahun 2016. Informan dalam penelitian ini adalah informan selakumanajerperusahan terdiri 1 orang dan karyawan bagian produksi di PT Apac Inti
Corpora Bawen Semarang. Informan kunci dalam penelitian ini adalah karyawan
bagian produksi. Dengan jumlah informan 5 karyawan pada 5 bagian produksi yaitu bagian Weaving, persiapan benang, unit
pewarnaan kain, mekanik produksi dan Loom
produksi. Untuk memilih informan dalam penelitian ini diambil tiap 5 bagian
produksi diwakili oleh 1 karyawan dan bersedia dilakukan wawancara mendalam.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Purposive
sampling adalahteknikpengambilansampelsumber data
denganpertimbangantertentu5.
HASIL
A. Gambaran
Lokasi Penelitian
PT.
Apac Inti Corpora Bawen, Semarang adalah perusahaan swasta nasional yang
merupakan salah satu produsen tenun dan tekstil terbesar di Indonesia. PT. Apac
Inti Corpora, Bawen, Semarang awalnya bernama PT.KANINDOTEX yang mulanya
didirikan tahun 1989 dengan satu bisnis spinning
yang berkapasitas 60.000 spindle per-mata pintal. Investasi modal
berasal dari pengusaha swasta yang bekerjasama dengan bank pemerintah.
Dalam
perjalananya PT.KANINDOTEX mengalami pergantian manajemen ditahun 1995 dan
diambil alih oleh Gabungan Koperasi Batik Indonesia, namun beberapa bulan
kemudian berganti manajemen lagi oleh suatu badan konsorsium bisnis eksekutif
nasional.
Motivasi karyawan dalam
penggunaan APD
Pengetahuan tentang manfaat alat
pelindung diri
Berdasarkan
hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci mengenai
motivasi karyawan menggunakan alat pelindung diri sebagian besar informan
mengetahui tentang manfaat alat
pelindung diri bahwa karyawan menggunakan alat pelindung diri karena untuk menjaga
kesehatan, untuk mengurangi debu, mengurangi bising, mencegah kerusakan
pendengaran, keinginan karyawan, karyawan mengikuti peraturan selain itu karena
adanya instruksi dari pimpinan, dan adanya slogan-slogan. Pemimpin juga selalu
memberikan instruksi kepada karyawan untuk selalu menggunakan alat pelindung
diri sebelum memasuki ruangan kerja. dalam menggunakan alat pelindung diri
karyawan juga mengikuti SOP yang ditetapkan di perusahaan.
Dampak menggunakan alat pelindung
diri
Berdasarkan
hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci mengenai
dampak memakai alat pelindung diri sebagian informan mengetahui dampak memakai
alat pelindung diri yaitu tidak akan menimbulkan adanya kecelakaan kerja, karyawan juga belum pernah
melihat rekannya kecelakaan kerja yang fatal, karena itu karyawan harus menaati
peraturan yang diberikan perusahaan serta disiplin menggunakan alat pelindung
diri serta harus berkonsentrasi dan hati-hati pada saat bekerja, demi
menghindari adanya suatu risiko bahaya yang ada ditempat kerja serta kecelakaan
kerja.
Upaya
yang dilakukan perusahaan dalam memotivasi karyawan
Berdasarkan
hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci mengenai
upaya yang dilakukan perusahaan dalam memotivasi karyawan untuk menggunakan
alat pelindung diri di PT Apac Inti Corpora Semarang sebagian informan
mengatakan bahwa pemimpin selalu mengingatkan karyawannnya dan memberikan
himbauan-himbauan pada setiap unit bagian kerja serta memberikan alat pelindung
diri seperti masker, ear plug dibagi pada setiap bulan. upaya yang dilakukan
dari pimpinan dalam memotivasi karyawannya yaitu pimpinan juga memberikan
program safety top, lomba-lomba K3,
memberikan poster-poster, reward perorangan,reward perdevisi, serta pemimpin selalu
memantau dan memberi teguran karyawan yang tidak menggunakan alat pelindung
diri. Untuk itu upaya yang dilakukan dari pimpinan dalam memotivasi
karyawannnya baik dari penyeluhan serta pengarahan merupakan kewajiban pimpinan
dalam memberikan motivasi agar karyawan senantiasa menggunakan alat pelindung
diri pada saat bekerja. Berikut pernyataan informan dibawah ini.
Inf 2: Memberi
masker..ear plug..masker diberi 1 bulan 2 buah..selalu mengingatkan..
Inf 3: Manajemen
mengawasi bawahannya..ditekankan memakai APD..diterapkan oleh manajemen..
Inf 4: Pimpinan
selalu memotivasi..diberi pengarahan pakai APD..memantau karyawan..
Inf 5: Diberi
poster-poster..memberikan penyuluhan..
Upaya Karyawan dalam penggunaan
APD
Berdasarkan
hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci mengenai
upaya penggunaan alat pelindung diri pada karyawan sebagian informan mengatakan
bahwa yang memotivasi karyawan memakai alat pelindung diri pernah melihat
karyawan yang terkena penyakit sesak nafas yang disebabkan oleh debu ketika
tidak memakai masker, karyawan juga
sering diingatkan pada saat apel pagi, dalam upaya pimpinan melakukan sidak
lapangan, selalu mengingatkan dan memberikan APD pada karyawannya, pemimpin pun
selalu mengawasi karyawan yang tidak memakai alat pelindung diri. Pada saat
bekerja karyawan dengan karyawan lainnya selalu memperhatikan dan saling
mengingatkan berkomunikasi yang jelas. Untuk itu alat pelindung diri bermanfaat
pada karyawan agar terhindar dari risiko bahaya yang ada ditempat kerja.
Dampak
tidak memakai alat pelindung diri
Berdasarkan
hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci mengenai
dampak tidak memakai alat pelindung diri sebagian informan mengatakan bahwa
karyawan mengetahui kalau tidak memakai alat pelindung diri akan bahaya, bisa
menimbulkan kecelakaan kerja serta penyakit akibat kerja seperti sesak nafas akibat dari debu yang ada
dilokasi kerja, karyawan juga pernah melihat rekan kerja kakinya tersandung
dari peristiwa itu karyawan memakai alat pelindung terus selama bekerja.
Pimpinan juga selalu memotivasi dan terlibat aktif memberikan penjelasan kepada
karyawannya tentang dampak bahaya yang tidak memakai alat pelindung. Untuk itu
penggunaan alat pelindung diri sangat bermanfaat agar karyawan selama bekerja
nyaman, selamat dan terhindar dari bahaya risiko kecelakaan kerja yang dihadapi
dari karyawan tersebut. Berikut pernyataan informan dibawah ini:
Inf 2: Tidak ada
kecelakaan...
Inf 3: Disiplin
memakai APD...
Inf 5: Belum ada
rekan kecelakaan..bekerja sesuai aturan..harus konsentrasi dan hati-hati
Sosialisasi penggunaan alat
pelindung diri pada karyawan
Waktu pelaksanaan sosialisasi
Berdasarkan
hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci mengenai
waktu pelaksanaan sosialisasi penggunaan alat pelindung diri pada karyawan di
PT Apac Inti Corpora Semarang sebagian informan mengatakan bahwa sosialisasi
dilakukan pada saat waktu apel pagi, awal dan akhir meeting serta adanya intruksi dari pimpinan. Sosialisasi
yang diberikan oleh pimpinan terkait penggunaan alat pelindung diri pada
karyawan, pemimpin meminta waktu karyawan 5 sampai 10 menit sebelum bekerja
untuk dilakukan sosialisasi. Hasil informan lainnya juga mengatakan bahwa
sosialisasi yang dilakukan oleh pimpinan dilakukan 1 bulan sekali kadang 2
bulan sekali diberi sosialisasi. Untuk itu sosialisasi merupakan suatu upaya
yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan agar karyawan selalu paham dan
menyadari tentang pentingnya menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja.
Bentuk sosialisasi yang dilakukan
perusahaan
Berdasarkan
hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci mengenai
bentuk sosialisasi yang dilakukan dari pimpinan yaitu pimpinan selalu melakukan
kegiatan sosialisasi pada karyawan dengan melakukan adanya pelatihan peragaan,
simulasi serta menyampaikan bahaya kerja secara teori yang berhubungan dengan
keselamatan dan kesehatan kerja. Bentuk sosialisasi tersebut merupakan suatu
upaya pemimpin dalam pembinaan karyawannya untuk selalu disiplin dan karyawan
dapat menyadari agar selalu menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja biar nyaman dan terhindar
dari bahaya risiko yang ada ditempat kerja. Untuk itu pemimpin juga harus lebih aktif dalam
menyampaikan informasi dalam penggunaan alat pelindung diri agar karyawan dapat
mempengaruhi peningkatan pengetahuan dan pemahaman serta kesadaran tentang
penggunaan alat pelindung diri tersebut. Berikut pernyataan informan dibawah
ini:
Inf 3: Pemberitahuan dan
peragaan..
Inf 4: Penyampaian secara
teori..
Inf 5: Diberikan
pelatihan..dilakukan pembinaan..dijelaskan bahaya ditempat kerja..materi
berhubungan dengan K3..
Proses sosialisasi yang dilakukan
pimpinan kepada karyawan
Berdasarkan
hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci mengenai
sosialisasi dalam penggunaan alat
pelindung diri pada karyawan di lingkungan perusahaan PT Apac inti Corpora
sebagian informan mengatakan bahwa proses sosialisasi yang diberikan oleh
pimpinan yaitu pimpinan selalu memotivasi dan senantiasa mengingatkan
karyawannya untuk selalu menggunakan alat pelindung diri agar alat pelindung
diri menjadi suatu kewajiban digunakan pada saat bekerja. Sosialisasi yang
diberikan oleh pimpinan agar karyawan dengan karyawannya juga saling mengerti
tentang penggunaan alat pelindung diri. Pemimpin juga terlibat aktif selalu
mengecek langsung sidak kelapangan untuk melihat perilaku karyawannya yang
tidak menggunakan alat pelindung diri. Untuk itu proses sosialisasi yang
diberikan oleh pimpinan dengan karyawannya merupakan upaya mewujudkan
pentingnya penggunaan alat pelindung diri pada saat bekerja di PT Apac Inti
Corpora Semarang.
Tujuan menggunakan alat pelindung
diri
Berdasarkan
hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci mengenai
tujuan penerapan penggunaan alat pelindung diri pada karyawan sebagian besar informan mengatakan bahwa karyawan
mengetahui tujuan penggunaan alat pelindung yaitu untuk menjaga kesehatan
karyawan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, dan melindungi dari
potensi bahaya ditempat kerja, seperti alat pelinding diri ear plug dapat mengurangi bising agar terhindar dari gangguan
suara, kacamata dapat melindungi mata dari cahaya sinar las serta masker dapat
mengurangi debu. Untuk itu penggunaan alat pelindung diri sangatlah bermanfaat
terhadap karyawan agar kinerja karyawan lebih baik dan selalu nyaman pada saat
bekerja serta tidak merugikan perusahaan apabila terjadinya kecelakaan kerja.
Pengawasan terhadap penggunaan
APD pada karyawan
Berdasarkan
hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci tentang
pengawasan yang dilakukan pimpinan terkait dengan alat pelindung diri pada
karyawan di lingkungan perusahaan PT Apac inti Corpora, sebagian informan
mengatakan bahwa pengawasan sudah cukup baik dan selalu senantiasa mengawasi
karyawan dalam penggunaan alat pelindung diri. Pemimpin juga selalu sweeping ke lapangan dan melihat kondisi
tempat kerja karyawannya. Pengawasan yang dilakukan dari pimpinan di PT Apac
Inti Corpora Semarang pernah menemukan karyawannya yang tidak menggunakan alat
pelindung diri, pemimpin langsung memberikan teguran dan mengingatkan karyawan
untuk tetap menggunakan alat pelindung diri. Pengawasan yang dilakukan dari
pimpinan juga selalu dilakukan tiap hari secara terus-menerus dilaksanakan baik
bagian weaving, finishing dan bagian-bagian lainnya. Setiap bagian-bagian juga
selalu diawasi oleh manajer karyawan tersebut. Hasil informan lainnya juga
mengatakan bahwa pemimpin juga melakukan pengawasan secara rutin dan dilaksakan
pada 1 bulan sekali terhadap penggunaan alat pelindung diri pada karyawannya.
Upaya dari pengawasan yang dilakukan pemimpin juga selalu melakukan sweeping serta patroli inspeksi,
pemimpin juga selalu mengecek karyawan yang tidak menggunakan alat pelindung
diri, apabila karyawan ada yang tidak menggunakan alat pelindung diri pemimpin
langsung menegur dan melakukan upaya persuasif dengan pendekatan serta disuruh
memakai alat pelindung diri. Hasil informan lainnya juga mengatakan bahwa
pemimpin juga melakukan pengawasan secara rutin dan dilaksakan pada 1 bulan
sekali terhadap penggunaan alat pelindung diri pada karyawannya. Untuk itu
karyawan juga harus wajib meminta alat pelindung diri kepada pimpinan dan
menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja agar karyawan selamat
terhindar dari bahaya potensi ditempat kerja.
Ketersediaan
APD pada karyawan
Sarana
dan prasarana di perusahaan
Berdasarkan hasil wawancara
mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci tentang ketersediaan APD
pada karyawan di lingkungan perusahaan PT Apac inti Corpora Bawen Semarang, sebagian besar mengatakan
bahwa sarana dan prasarana yang disediakan oleh perusahaan yaitu masker, ear plug, celemek, topi, kacamata,
sarung tangan dan alat pelindung diri disediakan selalu lengkap dan sesuai
kapasitas risiko yang dihadapi dari karyawan. Berikut pernyataan informan
dibawah ini.
Inf 1: Sepatu..topi..ear plug..celemek..APD
selalu tersedia..
Inf 5: Masker..sarung
tangan..kacamata..APD terpenuhi..
Pemberian
APD dari perusahaan
Berdasarkan hasil wawancara
mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci tentang pemberian alat
pelindung diri dari perusahaan dalam menyediakan alat pelindung diri sebagian
informan mengatakan bahwa perusahaan memberikan alat pelindung diri pada setiap
bulan seperti masker diberi 2 buah, ear plug diberi 1 buah, setiap alat
pelindung dibagikan masing-masing karyawan secara lengkap dan sesuai jumlah
karyawannya. Perusahaan juga memberikan alat pelindung diri sesuai dengan
kapasitas risiko yang dihadapi karyawan tersebut. Alat pelindung diri yang
diberikan dari pimpinan juga bermacam-macam seperti bagian weaving yang diberikan hanya masker dan ear plug serta bagian mekanik alat pelindung diri yang dikasih
yaitu kacamata, sarung tangan dan sepatu.
Karyawan
tidak menggunakan APD
Berdasarkan
hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci pada
karyawan di lingkungan perusahaan PT Apac inti Corpora Bawen, Semarang,
sebagian informan mengatakan bahwa
karyawan mengetahui apabila karyawan tidak menggunakan alat pelindung diri
ditempat kerja akan menimbulkan bahaya, dilokasi kerja karyawan terdapat suara
bising yang cukup keras hal itu akan menyebakan karyawaan tidak nyaman dalam
bekerja dan banyak mesin-mesin yang dapat menimbulkan bahaya dari karyawan
tersebut. Untuk itu perusahaan harus menyediakan alat pelindung diri secara
lengkap dan sesuai dengan kapasitas risiko yang dihadapi karyawan tersebut.
Kewajiban Karyawan dalam
penggunaan APD
Berdasarkan
hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci terkait
ketersediaan alat pelindung diri di PT Apac Inti Corpora Semarang sebagian
informan mengatakan bahwa apabila alat pelindung diri kurang terpenuhi dan ada
yang rusak, karyawan wajib meminta alat pelindung diri yang baru kepada
pimpinan, karyawan juga wajib mengikuti prosedur yang sudah diterapkan oleh
perusahaan. Untuk itu dengan disediakan alat pelindung diri oleh perusahaan
karyawan harus tetap pakai alat pelindung dilokasi kerja agar karyawan nyaman
dan aman sehingga terhindar dari bahaya-bahaya kerja seperti suara bising atau
bahaya-bahaya kerja lainnya.
PEMBAHASAN
Motivasi karyawan dalam
penggunaan APD
Faktor
yang dapat mempengaruhi karyawan dalam menggunakan alat pelindung diri yaitu
dengan diberikan motivasi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa motivasi yang
dapat mendorong karyawan di PT Apac Inti Corpora Bawen, Semarang dalam penggunaan
alat pelindung diri yaitu karyawan menyadari untuk kepentingan kesehatannya
adapun upaya yang dilakukan dari perusahaan dalam memotivasi karyawannya salah
satunya dengan melakukan pelatihan-pelatihan K3, memberikan poster-poster
tentang alat pelindung diri disetiap lokasi perusahaan, memberikan
reward-reward dalam bentuk uang bahkan pemimpin juga terlibat aktif melakukan
pemantauan perilaku karyawan yang tidak memakai alat pelindung diri serta
memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk melakukan lomba-lomba yang
berkaitan dengan K3 pada karyawan. Upaya program dari pemimpin tersebut
merupakan suatu bentuk motivasi yang sangat dipengaruhi oleh karyawan, agar
karyawan termotivasi dan sadar untuk selalu memahami terhadap penggunaan alat
pelindung diri tersebut sehingga karyawan dapat merasa aman dan nyaman pada
saat bekerja di lingkungan kerjanya serta dapat menghindari dari risiko
terjadinya kecelakaan kerja. Adapun yang dapat memotivasi karyawan pernah
melihat karyawan lainnya mengalami kecelakaan keja seperti pada saat menuju
perjalanan ke perusahaan, peristiwa tersebut dapat berpengaruh untuk mendorong
keinginan karyawan selalu menggunakan alat pelindung diri. Di saat lokasi kerja
juga karyawan dengan karyawan lainnya selalu saling mengingatkan dan menegur
rekan kerjanya yang tidak menggunakan alat pelindung diri, upaya tersebut
merupakan salah satu keinginan karyawan dengan karyawan lainnya untuk selalu
disiplin dalam memakai alat pelindung diri. Motivasi kerja terhadap karyawan
dalam kaitannya menggunakan alat pelindung diri sangat berpengaruh terhadap
karyawan itu sendiri dan perusahaan tersebut, agar pada saat bekerja karyawan
merasa tenang dan nyaman. Untuk
itu pemimpin juga harus lebih mempertegas peraturan alat pelindung diri yang
ada agar karyawan mendorong atas peningkatan pengetahuan dan pemahaman serta
kesadaran tentang penggunaan alat pelindung diri tersebut.
Motivasi
merupakan dorongan terhadap serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian
tujuan. Sedangkan elemen yang terkandung dalam motivasi meliputi unsur
membangkitkan, mengarahkan, menjaga, menunjukkan intensitas, bersifat
terus-menerus dan adanya tujuan6.
Sosialisasi penggunaan alat
pelindung diri pada karyawan
Faktor
yang dapat mempengaruhi karyawan dalam menggunakan alat pelindung diri yaitu
dengan melakukan kegiatan sosialisasi tentang alat pelindung diri. Sosialisasi
merupakan salah satu bentuk upaya mempengaruhi seseorang untuk melakukan suatu
tindakan. Sosialisasi tentang alat pelindung diri sebagai bentuk
komitmen perusahaan untuk meningkatkan budaya keselamatan dan kesehatan kerja serta meningkatkan
pengetahuan dan wawasan tentang pentingnya penggunaan alat pelindung diri pada
karyawan agar senantiasa disiplin menggunakan alat pelindung diri pada saat
bekerja. Dari hasil
penelitian diketahui bahwa sosialisasi penggunaan alat pelindung diri pada
karyawan di PT Apac Inti Corpora Bawen, Semarang merupakan betuk komitmen
perusahaan untuk memberikan pemahaman terhadap karyawan. Dengan adanya
sosialisasi yang diberikan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
karyawan mengenai pentingnya menerapkan budaya keselamatan di lingkungan kerja
salah satunya melalui penerapan pemakaian alat pelindung diri sesuai dengan
SOP. Sosialisasi yang dilakukan berupa pemberian informasi dan pemasangan
poster terkait pemakaian alat pelindung diri sesuai dengan SOP. Kegiatan
sosialisasi di PT. Apac Inti Corpora, Bawen, Semarang dilakukan tiap 1 bulan
sekali dan pada saat apel pagi. Sosialisasi yang diberikan dari pimpinan agar
karyawan dapat menyadari pentingnya penggunaan alat pelindung diri tersebut,
informasi yang diberikan melalui kegiatan sosialisasi agar karyawan tahu dan
memahami SOP alat pelindung diri sehingga dapat menerapkannya dalam kegiatan
sehari-hari saat bekerja. Dalam melakukan sosialisasi pengurus perusahaan juga harus lebih aktif dalam
menyampaikan informasi terhadap penggunaan alat pelindung diri agar karyawan
dapat mempengaruhi peningkatan pengetahuan dan pemahaman serta kesadaran
tentang penggunaan alat pelindung diri tersebut. Sosialisasi yang diberikan oleh pemimpin di PT Apac
Inti Corpora Bawen, Semarang dilakukan setiap hari pada saat apel pagi, meeting serta sebelum bekerja maupun
sesudah mau pulang bekerja pada setiap unit bagian-bagian kerja. Yang dilakukan
dari pengurus perusahaan di PT Apac Inti Corpora Bawen, Semarang dalam
melakukan sosialisasi pada saat apel pagi sebelum bekerja. Dengan adanya
sosialisasi dari pimpinan, karyawan akan mengetahui informasi yang diperoleh. Pengurus perusahaan juga selalu mengingatkan
karyawan yang tidak menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja. Kegiatan
sosialisasi merupakan upaya program dari pengurus perusahaan sebagai bentuk
komitmen perusahaan untuk menjadikan karyawan senantiasa disiplin terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja terkait penggunaan alat pelindung diri.
Sosialisasi penting dilaksanakan secara terus-menerus yang diberikan dari
pemimpin dengan kaitannya penggunaan alat pelindung diri agar karyawan dapat
menyadari dan disiplin dalam menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja.
Sosialisasi
adalah satu konsep umum yang bisa dimaknakan sebagai sebuah proses di mana kita
belajar melalui interaksi dengan orang lain, tentang cara, merasakan, dan bertindak,
dimana kesemuanya itu merupakan hal-hal yang sangat penting dalam menghasilkan
partisipasi sosial yang efektif 7.
Pengawasan terhadap karyawan
dalam penggunaan APD
Faktor
yang dapat mempengaruhi karyawan dalam menggunakan alat pelindung diri yaitu
dengan dilakukan pengawasan dari pimpinan. Dari hasil penelitian diketahui
bahwa pengawasan yang dilakukan dari pimpinan terhadap penggunaan alat
pelindung diri pada karyawan di PT Apac Inti Corpora, Semarang, merupakan salah
satu upaya mewujudkan dalam penerapan keselamtan dan kesehatan kerja berkaitan
dengan alat pelindung diri pada karyawan. Yang dilakukan pemimpin di PT Apac
Inti Corpora Bawen, Semarang dalam pengawasan dengan melakukan sweeping dan
patroli inspeksi terhadap karyawannya yang tidak menggunakan alat pelindung
diri. Pemimpin juga selalu mengingatkan serta melakukan upaya persuasif dengan
pendekatan serta memberikan teguran apabila ada karyawan yang tidak memakai
alat pelindung diri. Pemimpin PT Apac Inti Corpora Bawen, Semarang pernah
menemukan apabila karyawannya masih ada yang melanggar tidak menggunakan alat
pelindung diri terus-menerus pemimpin langsung menulis tanda pengenal karyawan
yang bersangkutan dan melaporkan kepada manajer atasannya, upaya tersebut
bentuk peraturan yang diberikan oleh karyawannya. Fungsi dilakukan pengawasan
dari pimpinan yang baik akan memberikan dukungan terhadap kesadaran diri
karyawan dan memberikan rasa aman dan nyaman saat bekerja, pemimpin juga harus
lebih aktif lagi melakukan pengawasan secara berkesinambungan. Pengawasan yang
dilakukan secara baik dan konsisten terhadap karyawan yang mengharuskan alat
pelindung diri saat bekerja menjadi salah satu faktor yang harus dipenuhi oleh
setiap perusahaan. Perlu dilakukan lebih ketat lagi pengawasan bagi pekerja
yang tidak menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja serta memberikaan
sanksi tegas baik dari surat peringatan atau sanksi tegas lainnya agar karyawan
betul-betul dapat menjalankan sesuai peraturan yang diberikan dari perusahaan,
sehingga karyawan senantiasa dalam menggunakan alat pelindung dan terhindar
dari risiko terjadinya kecelakaan kerja dilokasi kerja.
Pengawasan
adalah suatu proses untuk mengukur penampilan kegiatan atau pelaksanaan
kegiatan suatu program yang selanjutnya memberikan pengarahan-pengarahan
sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai8.
Ketersediaan APD pada karyawan
Faktor
yang dapat mempengaruhi karyawan dalam menggunakan alat pelindung diri yaitu
dengan ketersediaan alat pelindung diri yang lengkap ditempat kerja.
Ketersediaan alat pelindung diri merupakan suatu fasilitas yang diberikan
perusahaan sebagai alat pendukung dalam pekerjaan. Dengan tersedianya alat
pelindung diri secara lengkap akan memberikan dampak yang baik terhadap
karyawan terhindar dari risiko kecelakaan kerja. Perusahaan PT Apac Inti
Corpora Bawen, Semarang dalam menyediakan dan memberikan alat pelindung diri
sesuai dengan risiko bahaya yang dihadapi karyawan itu sendiri pada saat
bekerja serta sesuai dengan jumlah karyawannya. Alat pelindung diri seperti
masker, ear plug yang diberi dari
perusahaan PT Apac Inti Corpora Semarang kepada karyawannya dibagikan pada tiap
bulan, baik itu masker dikasih 2 buah dan ear
plug dikasih 1 buah. Alat pelindung diri yang diberikan dari pimpinan juga
bermacam-macam seperti bagian weaving
yang diberikan hanya masker dan ear plug
serta bagian mekanik alat pelindung diri yang diberikan yaitu kacamata, sarung
tangan dan sepatu. Karyawan menyadari apabila tidak terpenuhi alat pelindung
diri ditempat kerja akan menimbulkan bahaya dan karyawan merasa tidak nyaman
pada saat bekerja. Ketersediaan alat pelindung diri faktor yang mendukung
karyawan untuk patuh selalu menggunakan alat pelindung diri sehingga mencegah
terjadinya kecelakaan dan resiko kerja yang terjadi di perusahaan. Jadi
fasilitas dari ketersediaan alat pelindung diri juga tidak terlepas dari
kesadaran karyawan sendiri untuk memanfaatkannya dengan baik atau tidak, peran
pimpinan juga harus aktif mengawasi dan menegur karyawannya yang tidak
menggunakan alat pelindung diri yang sudah diberikan tersebut, sehingga
karyawan merasa nyaman dan aman pada saat bekerja. Untuk itu perusahaan wajib menyediakan alat
pelindung diri yang lengkap serta memberikan alat pelindung diri sesuai
kapasitas risiko yang dihadapi pekerja tersebut, dengan ketersediaan alat
pelindung diri yang lengkap pada karyawan berarti perusahaan berkomitmen untuk
mewujudkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja yang berkaitan dengan
pentingnya penggunaan alat pelindung diri.
Ketersediaan
APD merupakan faktor pendukung dalam kepatuhan menggunakan APD untuk mencegah
terjadinya kecelakaan dan resiko kerja yang terjadi diperusahaan, jika
perusahaan tidak menyediakan APD berarti perusahaan telah membahayakan
pekerjanya dari risiko kecelakaan dan penyakit yang akan timbul dilingkungan
kerja9.
KESIMPULAN
1.
Motivasi
karyawan dalam menggunakan alat pelindung diri di PT Apac Inti Corpora, Bawen
yaitu karyawan dapat menyadari sebagai bentuk upaya dari perusahaan agar
karyawan selalu keadaan sehat, nyaman pada saat bekerja dan pimpinan juga
selalu memberikan motivasi baik melalui lomba-lomba K3 serta reward-reward.
2.
Sosialisasi
dalam hal ini merupakan upaya bentuk sosialisasi dari perusahaan terhadap
karyawan dengan dilakukan adanya pelatihan, pengarahan pada tiap-tiap bagian
serta selalu mengingatkan terhadap penggunaan alat pelindung diri saat apel
pagi. Untuk itu pemimpin juga harus lebih aktif lagi dalam menyampaikan
informasi dalam penggunaan alat pelindung diri agar karyawan dapat displin dan
menyadari tentang penggunaan alat pelindung diri tersebut.
3.
Pengawasan
dalam penerapan pentingnya penggunaan alat pelindung merupakan salah satu upaya
pimpinan dalam mengawasi karyawannya dengan melakukan sweeping, patroli inspeksi dan selalu menegur yang tidak menggunakan
alat pelindung diri. Bahkan pemimpin selalu mengingatkan karyawannya dalam
penggunaan alat pelindung diri. Selain itu pengawasan yang dilakukan dari pimpinan merupakan
suatu dorongan terhadap karyawan agar selalu disiplin dalam menggunakan alat
pelindung diri pada saat bekerja.
4.
Ketersediaan
APD pada karyawan di PT Apac Inti Corpora, Bawen, Semarang merupakan upaya
pendukung yang diberikan perusahaan terhadap karyawan pada saat bekerja.
Apabila perusahaan tidak menyediakan alat pelindung diri pada karyawannya yang
tidak lengkap akan menimbulkan risiko dan kerugian materil lainnya. Untuk itu
perusahaan harus wajib menyediakan dan memberi alat pelindung diri pada
karyawan sesuai dengan kapasitas risiko yang dihadapi. Agar alat pelindung diri
yang sudah disediakan diperusahaan dapat digunakan karyawan pada saat bekerja.
Untuk itu karyawan harus wajib menggunakan alat pelindung diri yang sudah
diberikan dari perusahaan agar karyawan pada saat bekerja selamat, sehat serta
dapat melindungi dirinya dari risiko bahaya saat bekerja.
SARAN
1.
Bagi
Institusi Universitas Respati Yogyakarta
Untuk
menambah referensi berkaitan dengan penggunaan alat pelindung yang dapat
dijadikan sebagai acuan untuk mengembangkan penelitian dan kajian ilmiah
mahasiswa sehingga dapat bermanfaat.
2.
Bagi
PT Apac Inti Corpora, Bawen, Semarang
a)
Dalam
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan, pengurus perusahaan
harus lebih aktif lagi mensosialisasi dan mengawasi karyawannnya terhadap
penggunaan alat pelindung diri.
b)
Perlu
dilakukan audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
c)
Memberikan
sanksi tegas kepada karyawan yang tidak taat dalam menggunakan alat pelindung
diri.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Triwibowo,
C., & Pusphandani. M.E. (2013), Kesehatan
Lingkungan dan K3. Yogyakarta: Nuha Medika.
2.
Supriyadi.,
(2014). Internet. Data dan Fakta
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia.http://katigaku.com/2014/08/24/infografik-data-dan-fakta-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-di-indonesia/.Diakses pada tanggal 26 November
2015
3.
Noviandry.,
(2013). Faktor-faktor yang Berhubungan
dengan Perilaku Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Industri
Pengelasan Informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, KotaTangerang.http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24269/1/Ilham%20Noviandry-fkik.pdf.diakses pada tanggal 24 November
2015.
4.
Saryono
& Anggraeni., (2013). Metodologi
Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam bidang Kesehatan. Penerbit
Erlangga.
5.
Sugiyono.,
(2014). Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
6.
Wibowo.,
(2011). Manajemen Kinerja. Jakarta:
PT. Rajagrafindo Persada.
7.
Suranto,
Aw., (2010). Komunikasi Sosial Budaya.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
8.
Notoatmodjo,
S., (2010). Promosi Kesehatan Teori &
Aplikasi. Jakarta: Penerbit Rineka.
9.
Prasetyo.,
(2015). Jurnal. Pengaruh Pengetahuan,
Sikap, dan Ketersediaan APD terhadap Kepatuhan dalam menggunakan APD di unit
Coating PT. Pura Barutama Kudus. http://download.portalgaruda.org/article.php?article. Diakses pada tanggal 22
November 2015.
Disusun Oleh Lilis Suryani
Terimakasih Kepada Dosen Pengampu Zaidir, ST., MCs.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar