Minggu, 21 Juli 2019

Penggunaan Alat Perlindungan Diri


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA KARYAWAN PT APAC INTI CORPORA, BAWEN, SEMARANG
INTISARI
Juviter Sidebang1, Heni Trisnowati2, Azir Alfanan3
Latar Belakang:Keselamatan dan kesehatan kerja tidak terlepas kaitannya dengan alat pelindung diri. Seluruh alat pelindung diri didesain untuk memisahkan atau memberi penghalang terhadap tubuh manusia dari faktor risiko yang dihadapi. Hasil pengamatan dilapangan penggunaan alat pelindung diri di PT. Apac Inti Corpora, Bawen Semarang masih ada 4 karyawan yang tidak menggunakan alat pelindung diri. 

Tujuan Penelitian: Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan alat pelindung diri pada karyawan PT. Apac Inti Corpora, Bawen, Semarang.
Metode Penelitian: Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Informan penelitian ini selaku manajer perusahaan 1 orang dan informan kunci 5 karyawan bagian produksi. Keabsahan data menggunakan uji credibilty/ kepercayaan dengan teknik triangulasi sumber yang berbeda. Analisis data dengan menggunakan content analysis.
Hasil Penelitian: Faktor yang mempengaruhi penggunaan alat pelindung diri pada karyawan PT. Apac Inti Corpora Bawen Semarang adalah motivasi, sosialisasi, pengawasan, dan ketersediaan APD dalam upaya penerapan pentingnya penggunaan APD diperusahaan telah menjalani penerapannya dengan baik tetapi untuk lebih disiplin dalam menggunakan APD lagi masih kurangnya sanksi tegas dari perusahaan.
Kesimpulan: Upaya penggunaan alat pelindung diri telah dijalankan, tetapi belum sepenuhnya memberikan hasil yang baik dalam penerapannya, perlu sanksi tegas lagi dari perusahaan terhadap karyawan yang tidak menggunakan alat pelindung diri.
Kata Kunci: Motivasi, Sosialisasi, Pengawasan, Ketersediaan APD.          
1Mahasiswa Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta.
2Dosen Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta.
3Dosen Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta.


FACTORS INFLUENCING WORKERS USE OF PERSONAL PROTECTIVE  EQUIPMENT IN PT APAC INTI CORPORA, BAWEN, SEMARANG
ABSTRACT
Juviter Sidebang1, Heni Trisnowati2, Azir Alfanan3
Background: Occupational safety and health is associated with the personal protective equipment. The whole of personal protective equipment designed to separate or provide a barrier against the human body from the risk factors faced.Observations in the field of use of personal protective equipment at PT. Apac Inti Corpora, Bawen, Semarang there are four employees who do not use personal protective equipment.  

Objective: Identify the factors that affect the use of personal protective equipment to the employees of PT. Apac Inti Corpora, Bawen, Semarang.
Methods: This  was conducted using qualitative study using a case study approach. The informants as the manager of the company 1 and key informants 5 production employees. The validity of test data using credibilty/ trust with triangulation techniques different sources. Data was analyzed by using content analysis.
Results: Factors affecting the use of personal protective equipment to the employees of PT. Apac Inti Corpora Bawen Semarang is motivation, socialization, supervision, and availability of PPE in an effort to implement the importance of the use of PPE in the company has had its application with good but to be more disciplined use of PPE again the lack of strict sanctions on the company.
Conclusions: Efforts to use personal protective equipment have been executed, but not yet fully give good results in its application, it should be more strict sanctions against employees of companies that do not use personal protective equipment.
Keywords: motivation, socialization, supervision, availability of PPE.       
1Student of Comunity Health Science, Faculty of Health Sciences, Universitas Respati Yogyakarta.
2Lecturer Comunity Health Science, Faculty of Health Sciences, Universitas Respati Yogyakarta.
3Lecturer Comunity Health Science, Faculty of Health Sciences, Universitas Respati Yogyakarta.



PENDAHULAN

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan. Tak terduga, oleh karena di belakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan yang berhubung dengan hubungan kerja pada perusahaan atau perkantoran1.
Angka kecelakaan kerja berdasarkan laporan International Labour Organization (ILO) tahun 2012 memberikan angka 29 kecelakaan kerja yang mengakibatkan kematian (kecelakaan fatal) dalam 100.000 pekerja di Indonesia. Internatinal Labour Organization (ILO) juga mencatat bahwa setiap tahunnya Indonesia mendapatkan 99.000 kasus kecelakaan dengan 70% diantaranya menyebabkan kematian dan cacat seumur hidup2.
Penggunaan alat pelindung diri sering dianggap tidak penting ataupun remeh oleh para pekerja, terutama pada pekerja yang bekerja pada sektor informal. Padahal penggunaan alat pelindung diri sangat penting dan berpengaruh terhadap keselamatan dan kesehatan kerja pekerja. Kedisiplinan para pekerja dalam menggunakan alat pelindung diri tergolong masih rendah sehingga risiko tejadinya kecelakaan kerja yang dapat membahayakan pekerja cukup besar3.
Dari hasil pengamatan yang ada dilapangan penggunan alat pelindung diri di PT Apac Inti Corpora, Bawen, Semarang masih ada 4 karyawan yang belum memakai alat pelindung. Untuk itu perusahaan wajib memberikan dan menyediakan alat pelindung diri secara baik dan lengkap. Dengan menggunakan alat pelindung diri akan memberikan dampak yang positif, dimanamanfaatnyasangatbesarbagi para karyawandari risikoterjadinyakecelakaan. Terlebih pada saat seseorang harus bekerja dalam waktu yang singkat dengan beban kerja yang banyak. Selain itu penggunaan alat pelindung diri juga berpengaruh terhadap peningkatanefisiensidanproduktivitas kerjakaryawan.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dengan menggunakanpendekatan studikasus. Jenis rancangan penelitian, pada penelitian kualitatif biasanya langsung dituliskan dengan istilah penelitian kualitatif atau kadang dimasukkan dalam kategori penelitian deskriptif4.Pengambilan data akan dilakukan dengan mengambil lokasi di PT Apac Inti Corpora Bawen Semarang Jalan Raya Semarang Km 32 pada bulan juni tahun 2016. Informan dalam penelitian ini adalah informan selakumanajerperusahan terdiri 1 orang dan karyawan bagian produksi di PT Apac Inti Corpora Bawen Semarang. Informan kunci dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi. Dengan jumlah informan 5 karyawan pada 5 bagian produksi yaitu bagian Weaving, persiapan benang, unit pewarnaan kain, mekanik produksi dan Loom produksi. Untuk memilih informan dalam penelitian ini diambil tiap 5 bagian produksi diwakili oleh 1 karyawan dan bersedia dilakukan wawancara mendalam. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adalahteknikpengambilansampelsumber data denganpertimbangantertentu5.
HASIL
A.  Gambaran Lokasi Penelitian
PT. Apac Inti Corpora Bawen, Semarang adalah perusahaan swasta nasional yang merupakan salah satu produsen tenun dan tekstil terbesar di Indonesia. PT. Apac Inti Corpora, Bawen, Semarang awalnya bernama PT.KANINDOTEX yang mulanya didirikan tahun 1989 dengan satu bisnis spinning yang berkapasitas 60.000 spindle per-mata pintal. Investasi modal berasal dari pengusaha swasta yang bekerjasama dengan bank pemerintah.
Dalam perjalananya PT.KANINDOTEX mengalami pergantian manajemen ditahun 1995 dan diambil alih oleh Gabungan Koperasi Batik Indonesia, namun beberapa bulan kemudian berganti manajemen lagi oleh suatu badan konsorsium bisnis eksekutif nasional.
Motivasi karyawan dalam penggunaan APD
Pengetahuan tentang manfaat alat pelindung diri
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci mengenai motivasi karyawan menggunakan alat pelindung diri sebagian besar informan mengetahui tentang manfaat  alat pelindung diri bahwa karyawan menggunakan alat pelindung diri karena untuk menjaga kesehatan, untuk mengurangi debu, mengurangi bising, mencegah kerusakan pendengaran, keinginan karyawan, karyawan mengikuti peraturan selain itu karena adanya instruksi dari pimpinan, dan adanya slogan-slogan. Pemimpin juga selalu memberikan instruksi kepada karyawan untuk selalu menggunakan alat pelindung diri sebelum memasuki ruangan kerja. dalam menggunakan alat pelindung diri karyawan juga mengikuti SOP yang ditetapkan di perusahaan.
Dampak menggunakan alat pelindung diri
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci mengenai dampak memakai alat pelindung diri sebagian informan mengetahui dampak memakai alat pelindung diri yaitu tidak akan menimbulkan adanya  kecelakaan kerja, karyawan juga belum pernah melihat rekannya kecelakaan kerja yang fatal, karena itu karyawan harus menaati peraturan yang diberikan perusahaan serta disiplin menggunakan alat pelindung diri serta harus berkonsentrasi dan hati-hati pada saat bekerja, demi menghindari adanya suatu risiko bahaya yang ada ditempat kerja serta kecelakaan kerja.

Upaya yang dilakukan perusahaan dalam memotivasi karyawan
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci mengenai upaya yang dilakukan perusahaan dalam memotivasi karyawan untuk menggunakan alat pelindung diri di PT Apac Inti Corpora Semarang sebagian informan mengatakan bahwa pemimpin selalu mengingatkan karyawannnya dan memberikan himbauan-himbauan pada setiap unit bagian kerja serta memberikan alat pelindung diri seperti masker, ear plug dibagi pada setiap bulan. upaya yang dilakukan dari pimpinan dalam memotivasi karyawannya yaitu pimpinan juga memberikan program safety top, lomba-lomba K3, memberikan poster-poster, reward perorangan,reward perdevisi, serta pemimpin selalu memantau dan memberi teguran karyawan yang tidak menggunakan alat pelindung diri. Untuk itu upaya yang dilakukan dari pimpinan dalam memotivasi karyawannnya baik dari penyeluhan serta pengarahan merupakan kewajiban pimpinan dalam memberikan motivasi agar karyawan senantiasa menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja. Berikut pernyataan informan dibawah ini.
Inf 2: Memberi masker..ear plug..masker diberi 1 bulan 2 buah..selalu mengingatkan..
Inf 3: Manajemen mengawasi bawahannya..ditekankan memakai APD..diterapkan oleh manajemen..
Inf 4: Pimpinan selalu memotivasi..diberi pengarahan pakai APD..memantau karyawan..
Inf 5: Diberi poster-poster..memberikan penyuluhan..
Upaya Karyawan dalam penggunaan APD
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci mengenai upaya penggunaan alat pelindung diri pada karyawan sebagian informan mengatakan bahwa yang memotivasi karyawan memakai alat pelindung diri pernah melihat karyawan yang terkena penyakit sesak nafas yang disebabkan oleh debu ketika tidak memakai masker, karyawan  juga sering diingatkan pada saat apel pagi, dalam upaya pimpinan melakukan sidak lapangan, selalu mengingatkan dan memberikan APD pada karyawannya, pemimpin pun selalu mengawasi karyawan yang tidak memakai alat pelindung diri. Pada saat bekerja karyawan dengan karyawan lainnya selalu memperhatikan dan saling mengingatkan berkomunikasi yang jelas. Untuk itu alat pelindung diri bermanfaat pada karyawan agar terhindar dari risiko bahaya yang ada ditempat kerja.
Dampak tidak memakai alat pelindung diri
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci mengenai dampak tidak memakai alat pelindung diri sebagian informan mengatakan bahwa karyawan mengetahui kalau tidak memakai alat pelindung diri akan bahaya, bisa menimbulkan kecelakaan kerja serta penyakit akibat kerja  seperti sesak nafas akibat dari debu yang ada dilokasi kerja, karyawan juga pernah melihat rekan kerja kakinya tersandung dari peristiwa itu karyawan memakai alat pelindung terus selama bekerja. Pimpinan juga selalu memotivasi dan terlibat aktif memberikan penjelasan kepada karyawannya tentang dampak bahaya yang tidak memakai alat pelindung. Untuk itu penggunaan alat pelindung diri sangat bermanfaat agar karyawan selama bekerja nyaman, selamat dan terhindar dari bahaya risiko kecelakaan kerja yang dihadapi dari karyawan tersebut. Berikut pernyataan informan dibawah ini:
Inf 2: Tidak ada kecelakaan...
Inf 3: Disiplin memakai APD...
Inf 5: Belum ada rekan kecelakaan..bekerja sesuai aturan..harus konsentrasi dan hati-hati

Sosialisasi penggunaan alat pelindung diri pada karyawan
Waktu pelaksanaan sosialisasi
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci mengenai waktu pelaksanaan sosialisasi penggunaan alat pelindung diri pada karyawan di PT Apac Inti Corpora Semarang sebagian informan mengatakan bahwa sosialisasi dilakukan pada saat waktu apel pagi, awal dan akhir meeting serta  adanya intruksi dari pimpinan. Sosialisasi yang diberikan oleh pimpinan terkait penggunaan alat pelindung diri pada karyawan, pemimpin meminta waktu karyawan 5 sampai 10 menit sebelum bekerja untuk dilakukan sosialisasi. Hasil informan lainnya juga mengatakan bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh pimpinan dilakukan 1 bulan sekali kadang 2 bulan sekali diberi sosialisasi. Untuk itu sosialisasi merupakan suatu upaya yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan agar karyawan selalu paham dan menyadari tentang pentingnya menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja.
Bentuk sosialisasi yang dilakukan perusahaan
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci mengenai bentuk sosialisasi yang dilakukan dari pimpinan yaitu pimpinan selalu melakukan kegiatan sosialisasi pada karyawan dengan melakukan adanya pelatihan peragaan, simulasi serta menyampaikan bahaya kerja secara teori yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Bentuk sosialisasi tersebut merupakan suatu upaya pemimpin dalam pembinaan karyawannya untuk selalu disiplin dan karyawan dapat menyadari agar selalu menggunakan alat pelindung diri  pada saat bekerja biar nyaman dan terhindar dari bahaya risiko yang ada ditempat kerja. Untuk itu pemimpin juga harus lebih aktif dalam menyampaikan informasi dalam penggunaan alat pelindung diri agar karyawan dapat mempengaruhi peningkatan pengetahuan dan pemahaman serta kesadaran tentang penggunaan alat pelindung diri tersebut. Berikut pernyataan informan dibawah ini:
Inf 3: Pemberitahuan dan peragaan..
Inf 4: Penyampaian secara teori..
Inf 5: Diberikan pelatihan..dilakukan pembinaan..dijelaskan bahaya ditempat kerja..materi berhubungan dengan K3..
Proses sosialisasi yang dilakukan pimpinan kepada karyawan
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci mengenai sosialisasi  dalam penggunaan alat pelindung diri pada karyawan di lingkungan perusahaan PT Apac inti Corpora sebagian informan mengatakan bahwa proses sosialisasi yang diberikan oleh pimpinan yaitu pimpinan selalu memotivasi dan senantiasa mengingatkan karyawannya untuk selalu menggunakan alat pelindung diri agar alat pelindung diri menjadi suatu kewajiban digunakan pada saat bekerja. Sosialisasi yang diberikan oleh pimpinan agar karyawan dengan karyawannya juga saling mengerti tentang penggunaan alat pelindung diri. Pemimpin juga terlibat aktif selalu mengecek langsung sidak kelapangan untuk melihat perilaku karyawannya yang tidak menggunakan alat pelindung diri. Untuk itu proses sosialisasi yang diberikan oleh pimpinan dengan karyawannya merupakan upaya mewujudkan pentingnya penggunaan alat pelindung diri pada saat bekerja di PT Apac Inti Corpora Semarang.
Tujuan menggunakan alat pelindung diri 
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci mengenai tujuan penerapan penggunaan alat pelindung diri pada karyawan sebagian  besar informan mengatakan bahwa karyawan mengetahui tujuan penggunaan alat pelindung yaitu untuk menjaga kesehatan karyawan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, dan melindungi dari potensi bahaya ditempat kerja, seperti alat pelinding diri ear plug dapat mengurangi bising agar terhindar dari gangguan suara, kacamata dapat melindungi mata dari cahaya sinar las serta masker dapat mengurangi debu. Untuk itu penggunaan alat pelindung diri sangatlah bermanfaat terhadap karyawan agar kinerja karyawan lebih baik dan selalu nyaman pada saat bekerja serta tidak merugikan perusahaan apabila terjadinya kecelakaan kerja.
Pengawasan terhadap penggunaan APD pada karyawan
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci tentang pengawasan yang dilakukan pimpinan terkait dengan alat pelindung diri pada karyawan di lingkungan perusahaan PT Apac inti Corpora, sebagian informan mengatakan bahwa pengawasan sudah cukup baik dan selalu senantiasa mengawasi karyawan dalam penggunaan alat pelindung diri. Pemimpin juga selalu sweeping ke lapangan dan melihat kondisi tempat kerja karyawannya. Pengawasan yang dilakukan dari pimpinan di PT Apac Inti Corpora Semarang pernah menemukan karyawannya yang tidak menggunakan alat pelindung diri, pemimpin langsung memberikan teguran dan mengingatkan karyawan untuk tetap menggunakan alat pelindung diri. Pengawasan yang dilakukan dari pimpinan juga selalu dilakukan tiap hari secara terus-menerus dilaksanakan baik bagian weaving, finishing dan bagian-bagian lainnya. Setiap bagian-bagian juga selalu diawasi oleh manajer karyawan tersebut. Hasil informan lainnya juga mengatakan bahwa pemimpin juga melakukan pengawasan secara rutin dan dilaksakan pada 1 bulan sekali terhadap penggunaan alat pelindung diri pada karyawannya. Upaya dari pengawasan yang dilakukan pemimpin juga selalu melakukan sweeping serta patroli inspeksi, pemimpin juga selalu mengecek karyawan yang tidak menggunakan alat pelindung diri, apabila karyawan ada yang tidak menggunakan alat pelindung diri pemimpin langsung menegur dan melakukan upaya persuasif dengan pendekatan serta disuruh memakai alat pelindung diri. Hasil informan lainnya juga mengatakan bahwa pemimpin juga melakukan pengawasan secara rutin dan dilaksakan pada 1 bulan sekali terhadap penggunaan alat pelindung diri pada karyawannya. Untuk itu karyawan juga harus wajib meminta alat pelindung diri kepada pimpinan dan menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja agar karyawan selamat terhindar dari bahaya potensi ditempat kerja.
Ketersediaan APD pada karyawan
Sarana dan prasarana di perusahaan
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci tentang ketersediaan APD pada karyawan di lingkungan perusahaan PT Apac inti Corpora  Bawen Semarang, sebagian besar mengatakan bahwa sarana dan prasarana yang disediakan oleh perusahaan yaitu masker, ear plug, celemek, topi, kacamata, sarung tangan dan alat pelindung diri disediakan selalu lengkap dan sesuai kapasitas risiko yang dihadapi dari karyawan. Berikut pernyataan informan dibawah ini.
Inf 1: Sepatu..topi..ear plug..celemek..APD selalu tersedia..
Inf 5: Masker..sarung tangan..kacamata..APD terpenuhi..
Pemberian APD dari perusahaan
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci tentang pemberian alat pelindung diri dari perusahaan dalam menyediakan alat pelindung diri sebagian informan mengatakan bahwa perusahaan memberikan alat pelindung diri pada setiap bulan seperti masker diberi 2 buah, ear plug diberi 1 buah, setiap alat pelindung dibagikan masing-masing karyawan secara lengkap dan sesuai jumlah karyawannya. Perusahaan juga memberikan alat pelindung diri sesuai dengan kapasitas risiko yang dihadapi karyawan tersebut. Alat pelindung diri yang diberikan dari pimpinan juga bermacam-macam seperti bagian weaving yang diberikan hanya masker dan ear plug serta bagian mekanik alat pelindung diri yang dikasih yaitu kacamata, sarung tangan dan sepatu.
Karyawan tidak menggunakan APD
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci pada karyawan di lingkungan perusahaan PT Apac inti Corpora Bawen, Semarang, sebagian informan  mengatakan bahwa karyawan mengetahui apabila karyawan tidak menggunakan alat pelindung diri ditempat kerja akan menimbulkan bahaya, dilokasi kerja karyawan terdapat suara bising yang cukup keras hal itu akan menyebakan karyawaan tidak nyaman dalam bekerja dan banyak mesin-mesin yang dapat menimbulkan bahaya dari karyawan tersebut. Untuk itu perusahaan harus menyediakan alat pelindung diri secara lengkap dan sesuai dengan kapasitas risiko yang dihadapi karyawan tersebut.
Kewajiban Karyawan dalam penggunaan APD
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dengan informan kunci terkait ketersediaan alat pelindung diri di PT Apac Inti Corpora Semarang sebagian informan mengatakan bahwa apabila alat pelindung diri kurang terpenuhi dan ada yang rusak, karyawan wajib meminta alat pelindung diri yang baru kepada pimpinan, karyawan juga wajib mengikuti prosedur yang sudah diterapkan oleh perusahaan. Untuk itu dengan disediakan alat pelindung diri oleh perusahaan karyawan harus tetap pakai alat pelindung dilokasi kerja agar karyawan nyaman dan aman sehingga terhindar dari bahaya-bahaya kerja seperti suara bising atau bahaya-bahaya kerja lainnya.
PEMBAHASAN
Motivasi karyawan dalam penggunaan APD
Faktor yang dapat mempengaruhi karyawan dalam menggunakan alat pelindung diri yaitu dengan diberikan motivasi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa motivasi yang dapat mendorong karyawan di PT Apac Inti Corpora Bawen, Semarang dalam penggunaan alat pelindung diri yaitu karyawan menyadari untuk kepentingan kesehatannya adapun upaya yang dilakukan dari perusahaan dalam memotivasi karyawannya salah satunya dengan melakukan pelatihan-pelatihan K3, memberikan poster-poster tentang alat pelindung diri disetiap lokasi perusahaan, memberikan reward-reward dalam bentuk uang bahkan pemimpin juga terlibat aktif melakukan pemantauan perilaku karyawan yang tidak memakai alat pelindung diri serta memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk melakukan lomba-lomba yang berkaitan dengan K3 pada karyawan. Upaya program dari pemimpin tersebut merupakan suatu bentuk motivasi yang sangat dipengaruhi oleh karyawan, agar karyawan termotivasi dan sadar untuk selalu memahami terhadap penggunaan alat pelindung diri tersebut sehingga karyawan dapat merasa aman dan nyaman pada saat bekerja di lingkungan kerjanya serta dapat menghindari dari risiko terjadinya kecelakaan kerja. Adapun yang dapat memotivasi karyawan pernah melihat karyawan lainnya mengalami kecelakaan keja seperti pada saat menuju perjalanan ke perusahaan, peristiwa tersebut dapat berpengaruh untuk mendorong keinginan karyawan selalu menggunakan alat pelindung diri. Di saat lokasi kerja juga karyawan dengan karyawan lainnya selalu saling mengingatkan dan menegur rekan kerjanya yang tidak menggunakan alat pelindung diri, upaya tersebut merupakan salah satu keinginan karyawan dengan karyawan lainnya untuk selalu disiplin dalam memakai alat pelindung diri. Motivasi kerja terhadap karyawan dalam kaitannya menggunakan alat pelindung diri sangat berpengaruh terhadap karyawan itu sendiri dan perusahaan tersebut, agar pada saat bekerja karyawan merasa tenang dan nyaman. Untuk itu pemimpin juga harus lebih mempertegas peraturan alat pelindung diri yang ada agar karyawan mendorong atas peningkatan pengetahuan dan pemahaman serta kesadaran tentang penggunaan alat pelindung diri tersebut.
Motivasi merupakan dorongan terhadap serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian tujuan. Sedangkan elemen yang terkandung dalam motivasi meliputi unsur membangkitkan, mengarahkan, menjaga, menunjukkan intensitas, bersifat terus-menerus dan adanya tujuan6.
Sosialisasi penggunaan alat pelindung diri pada karyawan
Faktor yang dapat mempengaruhi karyawan dalam menggunakan alat pelindung diri yaitu dengan melakukan kegiatan sosialisasi tentang alat pelindung diri. Sosialisasi merupakan salah satu bentuk upaya mempengaruhi seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Sosialisasi tentang alat pelindung diri sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk meningkatkan budaya keselamatan  dan kesehatan kerja serta meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang pentingnya penggunaan alat pelindung diri pada karyawan agar senantiasa disiplin menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sosialisasi penggunaan alat pelindung diri pada karyawan di PT Apac Inti Corpora Bawen, Semarang merupakan betuk komitmen perusahaan untuk memberikan pemahaman terhadap karyawan. Dengan adanya sosialisasi yang diberikan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran karyawan mengenai pentingnya menerapkan budaya keselamatan di lingkungan kerja salah satunya melalui penerapan pemakaian alat pelindung diri sesuai dengan SOP. Sosialisasi yang dilakukan berupa pemberian informasi dan pemasangan poster terkait pemakaian alat pelindung diri sesuai dengan SOP. Kegiatan sosialisasi di PT. Apac Inti Corpora, Bawen, Semarang dilakukan tiap 1 bulan sekali dan pada saat apel pagi. Sosialisasi yang diberikan dari pimpinan agar karyawan dapat menyadari pentingnya penggunaan alat pelindung diri tersebut, informasi yang diberikan melalui kegiatan sosialisasi agar karyawan tahu dan memahami SOP alat pelindung diri sehingga dapat menerapkannya dalam kegiatan sehari-hari saat bekerja. Dalam melakukan sosialisasi pengurus perusahaan juga harus lebih aktif dalam menyampaikan informasi terhadap penggunaan alat pelindung diri agar karyawan dapat mempengaruhi peningkatan pengetahuan dan pemahaman serta kesadaran tentang penggunaan alat pelindung diri tersebut. Sosialisasi yang diberikan oleh pemimpin di PT Apac Inti Corpora Bawen, Semarang dilakukan setiap hari pada saat apel pagi, meeting serta sebelum bekerja maupun sesudah mau pulang bekerja pada setiap unit bagian-bagian kerja. Yang dilakukan dari pengurus perusahaan di PT Apac Inti Corpora Bawen, Semarang dalam melakukan sosialisasi pada saat apel pagi sebelum bekerja. Dengan adanya sosialisasi dari pimpinan, karyawan akan mengetahui informasi yang diperoleh. Pengurus perusahaan juga selalu mengingatkan karyawan yang tidak menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja. Kegiatan sosialisasi merupakan upaya program dari pengurus perusahaan sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk menjadikan karyawan senantiasa disiplin terhadap keselamatan dan kesehatan kerja terkait penggunaan alat pelindung diri. Sosialisasi penting dilaksanakan secara terus-menerus yang diberikan dari pemimpin dengan kaitannya penggunaan alat pelindung diri agar karyawan dapat menyadari dan disiplin dalam menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja.
Sosialisasi adalah satu konsep umum yang bisa dimaknakan sebagai sebuah proses di mana kita belajar melalui interaksi dengan orang lain, tentang cara, merasakan, dan bertindak, dimana kesemuanya itu merupakan hal-hal yang sangat penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang efektif 7.

Pengawasan terhadap karyawan dalam penggunaan APD
Faktor yang dapat mempengaruhi karyawan dalam menggunakan alat pelindung diri yaitu dengan dilakukan pengawasan dari pimpinan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengawasan yang dilakukan dari pimpinan terhadap penggunaan alat pelindung diri pada karyawan di PT Apac Inti Corpora, Semarang, merupakan salah satu upaya mewujudkan dalam penerapan keselamtan dan kesehatan kerja berkaitan dengan alat pelindung diri pada karyawan. Yang dilakukan pemimpin di PT Apac Inti Corpora Bawen, Semarang dalam pengawasan dengan melakukan sweeping dan patroli inspeksi terhadap karyawannya yang tidak menggunakan alat pelindung diri. Pemimpin juga selalu mengingatkan serta melakukan upaya persuasif dengan pendekatan serta memberikan teguran apabila ada karyawan yang tidak memakai alat pelindung diri. Pemimpin PT Apac Inti Corpora Bawen, Semarang pernah menemukan apabila karyawannya masih ada yang melanggar tidak menggunakan alat pelindung diri terus-menerus pemimpin langsung menulis tanda pengenal karyawan yang bersangkutan dan melaporkan kepada manajer atasannya, upaya tersebut bentuk peraturan yang diberikan oleh karyawannya. Fungsi dilakukan pengawasan dari pimpinan yang baik akan memberikan dukungan terhadap kesadaran diri karyawan dan memberikan rasa aman dan nyaman saat bekerja, pemimpin juga harus lebih aktif lagi melakukan pengawasan secara berkesinambungan. Pengawasan yang dilakukan secara baik dan konsisten terhadap karyawan yang mengharuskan alat pelindung diri saat bekerja menjadi salah satu faktor yang harus dipenuhi oleh setiap perusahaan. Perlu dilakukan lebih ketat lagi pengawasan bagi pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja serta memberikaan sanksi tegas baik dari surat peringatan atau sanksi tegas lainnya agar karyawan betul-betul dapat menjalankan sesuai peraturan yang diberikan dari perusahaan, sehingga karyawan senantiasa dalam menggunakan alat pelindung dan terhindar dari risiko terjadinya kecelakaan kerja dilokasi kerja.
Pengawasan adalah suatu proses untuk mengukur penampilan kegiatan atau pelaksanaan kegiatan suatu program yang selanjutnya memberikan pengarahan-pengarahan sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai8.
Ketersediaan APD pada karyawan
Faktor yang dapat mempengaruhi karyawan dalam menggunakan alat pelindung diri yaitu dengan ketersediaan alat pelindung diri yang lengkap ditempat kerja. Ketersediaan alat pelindung diri merupakan suatu fasilitas yang diberikan perusahaan sebagai alat pendukung dalam pekerjaan. Dengan tersedianya alat pelindung diri secara lengkap akan memberikan dampak yang baik terhadap karyawan terhindar dari risiko kecelakaan kerja. Perusahaan PT Apac Inti Corpora Bawen, Semarang dalam menyediakan dan memberikan alat pelindung diri sesuai dengan risiko bahaya yang dihadapi karyawan itu sendiri pada saat bekerja serta sesuai dengan jumlah karyawannya. Alat pelindung diri seperti masker, ear plug yang diberi dari perusahaan PT Apac Inti Corpora Semarang kepada karyawannya dibagikan pada tiap bulan, baik itu masker dikasih 2 buah dan ear plug dikasih 1 buah. Alat pelindung diri yang diberikan dari pimpinan juga bermacam-macam seperti bagian weaving yang diberikan hanya masker dan ear plug serta bagian mekanik alat pelindung diri yang diberikan yaitu kacamata, sarung tangan dan sepatu. Karyawan menyadari apabila tidak terpenuhi alat pelindung diri ditempat kerja akan menimbulkan bahaya dan karyawan merasa tidak nyaman pada saat bekerja. Ketersediaan alat pelindung diri faktor yang mendukung karyawan untuk patuh selalu menggunakan alat pelindung diri sehingga mencegah terjadinya kecelakaan dan resiko kerja yang terjadi di perusahaan. Jadi fasilitas dari ketersediaan alat pelindung diri juga tidak terlepas dari kesadaran karyawan sendiri untuk memanfaatkannya dengan baik atau tidak, peran pimpinan juga harus aktif mengawasi dan menegur karyawannya yang tidak menggunakan alat pelindung diri yang sudah diberikan tersebut, sehingga karyawan merasa nyaman dan aman pada saat bekerja.  Untuk itu perusahaan wajib menyediakan alat pelindung diri yang lengkap serta memberikan alat pelindung diri sesuai kapasitas risiko yang dihadapi pekerja tersebut, dengan ketersediaan alat pelindung diri yang lengkap pada karyawan berarti perusahaan berkomitmen untuk mewujudkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja yang berkaitan dengan pentingnya penggunaan alat pelindung diri.
Ketersediaan APD merupakan faktor pendukung dalam kepatuhan menggunakan APD untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan resiko kerja yang terjadi diperusahaan, jika perusahaan tidak menyediakan APD berarti perusahaan telah membahayakan pekerjanya dari risiko kecelakaan dan penyakit yang akan timbul dilingkungan kerja9.
KESIMPULAN
1.    Motivasi karyawan dalam menggunakan alat pelindung diri di PT Apac Inti Corpora, Bawen yaitu karyawan dapat menyadari sebagai bentuk upaya dari perusahaan agar karyawan selalu keadaan sehat, nyaman pada saat bekerja dan pimpinan juga selalu memberikan motivasi baik melalui lomba-lomba K3 serta reward-reward.
2.    Sosialisasi dalam hal ini merupakan upaya bentuk sosialisasi dari perusahaan terhadap karyawan dengan dilakukan adanya pelatihan, pengarahan pada tiap-tiap bagian serta selalu mengingatkan terhadap penggunaan alat pelindung diri saat apel pagi. Untuk itu pemimpin juga harus lebih aktif lagi dalam menyampaikan informasi dalam penggunaan alat pelindung diri agar karyawan dapat displin dan menyadari tentang penggunaan alat pelindung diri tersebut.
3.    Pengawasan dalam penerapan pentingnya penggunaan alat pelindung merupakan salah satu upaya pimpinan dalam mengawasi karyawannya dengan melakukan sweeping, patroli inspeksi dan selalu menegur yang tidak menggunakan alat pelindung diri. Bahkan pemimpin selalu mengingatkan karyawannya dalam penggunaan alat pelindung diri. Selain itu pengawasan yang dilakukan dari pimpinan merupakan suatu dorongan terhadap karyawan agar selalu disiplin dalam menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja.
4.    Ketersediaan APD pada karyawan di PT Apac Inti Corpora, Bawen, Semarang merupakan upaya pendukung yang diberikan perusahaan terhadap karyawan pada saat bekerja. Apabila perusahaan tidak menyediakan alat pelindung diri pada karyawannya yang tidak lengkap akan menimbulkan risiko dan kerugian materil lainnya. Untuk itu perusahaan harus wajib menyediakan dan memberi alat pelindung diri pada karyawan sesuai dengan kapasitas risiko yang dihadapi. Agar alat pelindung diri yang sudah disediakan diperusahaan dapat digunakan karyawan pada saat bekerja. Untuk itu karyawan harus wajib menggunakan alat pelindung diri yang sudah diberikan dari perusahaan agar karyawan pada saat bekerja selamat, sehat serta dapat melindungi dirinya dari risiko bahaya saat bekerja.
SARAN
1.    Bagi Institusi Universitas Respati Yogyakarta
Untuk menambah referensi berkaitan dengan penggunaan alat pelindung yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengembangkan penelitian dan kajian ilmiah mahasiswa sehingga dapat bermanfaat.
2.    Bagi PT Apac Inti Corpora, Bawen, Semarang
a)    Dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan, pengurus perusahaan harus lebih aktif lagi mensosialisasi dan mengawasi karyawannnya terhadap penggunaan alat pelindung diri.
b)   Perlu dilakukan audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
c)    Memberikan sanksi tegas kepada karyawan yang tidak taat dalam menggunakan alat pelindung diri.
DAFTAR PUSTAKA
1.    Triwibowo, C., & Pusphandani. M.E. (2013), Kesehatan Lingkungan dan K3. Yogyakarta: Nuha Medika.
2.    Supriyadi., (2014). Internet. Data dan Fakta Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia.http://katigaku.com/2014/08/24/infografik-data-dan-fakta-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-di-indonesia/.Diakses pada tanggal 26 November 2015
3.    Noviandry., (2013). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Industri Pengelasan Informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, KotaTangerang.http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24269/1/Ilham%20Noviandry-fkik.pdf.diakses pada tanggal 24 November 2015.
4.    Saryono & Anggraeni., (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam bidang Kesehatan. Penerbit Erlangga. 
5.    Sugiyono., (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
6.    Wibowo., (2011). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
7.    Suranto, Aw., (2010). Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
8.    Notoatmodjo, S., (2010). Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi. Jakarta: Penerbit Rineka.
9.    Prasetyo., (2015). Jurnal. Pengaruh Pengetahuan, Sikap, dan Ketersediaan APD terhadap Kepatuhan dalam menggunakan APD di unit Coating PT. Pura Barutama Kudus. http://download.portalgaruda.org/article.php?article. Diakses pada tanggal 22 November 2015.




Disusun Oleh Lilis Suryani 



Terimakasih Kepada Dosen Pengampu  Zaidir, ST., MCs.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar