Minggu, 21 Juli 2019

BOUNDING ATTACHMEN


 ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS
“BOUNDING ATTACHMEN”
Dosen pengampu :CH. M. Widhi Hartini, S.SiT, M.Kes

Oleh :
Kebidanan A.14.2
Kelompok 5
 
Lilis Suryani                                                    17150044


PRODI DIII KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI
YOGYAKARTA
2018/2019

KATA PENGANTARA


Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Bounding Attachmen” Keberhasilan dalam pembuatan makalah ini juga tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu kami ucapkan terima kasih.
Kami berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat berguna bagi orang yang membacanya.Kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini belum sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.Serta semoga makalah ini tercatat menjadi motivator bagi penulis untuk penulisan makalah yang lebih baik dan bermanfaat.


Yogyakarta 28 Januari 2019


Penulis            



DAFTAR ISI



BAB III PENUTUP. 11



BAB I

PENDAHULUAN


Pada peneliti di USA menemukan bahwa bayi prematur yang dipijat selama 15 menit dan dilakukan tiga kali sehari dalam waktu 10 hari akan mengalami peningkatan berat badan lebih cepat dan dapat pulang 6 hari lebih awal. Proyek penelitian di USA dan preterm.Orang tua menyebutnya “asuhan penuh cinta”; mereka merasakan kenikmatan, kebahagiaan, dan perasaan yang sangat luar biasa.Ibu dan ayah berbisik dan bernyanyi lembut untuk bayi mereka selama melakukan asuhan. Dilaporkan juga bahwa bayi yang mendapatkan asuhan ini lebih sedikit menangis, mendapatka pertambahan berat badan yang cukupbesar, lebih berhasil untuk menyusu ASI, dan dipulangkan lebih awal (Sulistyawati dan Nugraheny, 2013 : 216).
Brazelton (1978) menyatakan, bounding merupakan suatu ketertarikan mutual pertama antara individu, mislanya antara orang tua dan anak, saat pertama kali mereka bertemu. Attachment adalah suatu perasaan menyayangi atau loyalitas yang mengikat individu dengan individu yang lain. Sedangkan Nelson dan May (1996) menuturkan, attachment merupakan ikatan antara individu meliputi pencurahan perhatian serta adanya hubungan emosi dan fisik yang akrab. Menurut Klaus, Kennel (1992), bounding attacment bersifat unik, spesifik, dan bertahan lama. Mereka juga menambahkan bahwa ikatan orang tua terhadap anaknya dapat terus berlanjut bahkan selamanya walau dipisah oleh jarak dan waktu dan tanda-tanda keberadaan secara fisik tidak terlihat (Rini dkk, 2016 : 57-58). Bounding adalah suatu langkah untuk mengungkapkan perasaan areksi (kasih sayang) oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir sedangkan attachment adalah interaksi antara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang waktu (Rini dkk, 2016 : 58)



1.      Apa yang disetujui dengan lampiran terkat ?
2.      apa saja elemen-elemen yang terikat lampiran ?
Aapa saja yang mempengaruhi factor bounding attachment?
3.      Apa saja untungnya dari terikat lampiran ?
4.      Bagaimana prinsip dan upaya meningkatkan ikatan terikat/
5.      Bagaimana cara mempraktikan ikatan terikat?

 

1.3  TUJUAN PENULISAN

2.      Untuk mengetahui apa yang disetujui dengan lampiran terkat
3.      Untuk mengetahui apa saja elemen-elemen yang terikat lampiran
4.      Untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi factor bounding attachment
5.      Untuk mengetahui apa saja untungnya dari terikat lampiran
6.      Untuk mengetahui bagaimana prinsip dan upaya meningkatkan ikatan terikat
7.      Untuk mengetahui bagaimana cara mempraktikan ikatan terikat



Bounding attachment adalah sentuhan atau kontak kulit seawal mungkin antara bayi dengan ibu atau ayah di masa sensitif pada menit pertma dan beberapa jam setelah kelahiran bayi.Kontak ini menentukan tumbuh kembang bayi menjadi optimal. Pada proses ini terjadi penggabungan berdasarkan cinta dan penerimaan yang tulus dari orang tua terhadap anaknya dan memberikan dukungan asuhan dalam perawatannya. Kebutuhan menyentuh dan disentuh adalah kunci dari insting primata. Bayi mempelajari lingkungan melalui membedakan sentuhan dan pengalaman antara benda lembut dan yang keras sama halnya dengan membedakan suhu panas dan dingin (Sulistyawati dan Nugraheny, 2013 : 216).

Untuk membantu tumbuh kembang baik disik, emosi dan intelektual seorang anak dari awal kehidupan hingga dewasa (Rukiyah, 2009).

1.      Perkenalan (acquiantance), dengan melakukan kontak mata, menyentuh, berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya.
2.      Bounding (keterikatan)
3.      Attachment, perasaan kasih sayang yang mengikat individu dengan individu yang lain



1.      Sentuhan, atau indera peraba, dipakai secara ekstensif oleh orang tua dan pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeskplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya. Penelitian telah menemukan suatu pola sentuhan yang hampir sama yakni pengasuh memulai eksplorasi jari tengah ke bagian  kepala dan tungkai kaki. Tidak lama kemudian pengasuh memakai telapak tangannya untuk mengelus badan bayi dan akhirnya memeluk dengan tangannya. Gerakan ini digunakan untuk menenangkan bayi (Rini dkk, 2016 : 59).
2.      Kontak mata
Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata, orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Beberapa ibu mengatakan, dengan melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat dengan bayinya (Rini dkk, 2016 : 59).
3.      Suara
mendengar dan merespon suara antara orang tua dan bayinya juga penting. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang. Sedangkan bayinya akan menjadi tenang dan berpaling ke arah orang tua mereka saat orang tua mereka berbicara dengan suara bernada tinggi (Rini dkk, 2016 : 59).
4.      Aroma
Perilaku lain yang terjalani antara orang tua dan bayi ialah respons terhadap aroma/bau masing-masing. Ibu mengetahui setiap anak memiliki aroma yang unik. Sedangkan bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu ibunya (Rini dkk, 2016 : 59).
5.      Entrainment
Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktut pembicaraan orang dewasa.Mereka menggoyang tangan, mengangkat kepala.Menendang-nendang kaki, seperti sedang berdansa mengikuti nada suara orang tuanya.Entrainment terjadi saat anak mulaiberbicara.Irama ini berfungsi memberi umpan balik positif kepada orang tua dan menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang positif (Nurasiah, 2014).
6.      Bioritme
Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah ibunya.Untuk itu, salah satu tugas bayi baru lahir ialah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembang perilaku yang responsif. Hal ini dapat meningkatkan interaksi sosial dan kesempatan bayi untuk belajar (Nurasiah, 2014).
7.      Kontak dini
Saat ini, tidak ada bukti-bukti alamiah yang menunjukkan bahwa kontak dini setelah lahir merupakan hal yang penting untuk hubunngan orang tua dan anak. Ada beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini yaitu kada oksitosin dan prolaktin meningkat, refleks menghisap dilakukan dini, pembentuk kekebalan aktif diulai dan mempercepat proses ikaan antara orang tua dan anak (Nurasiah, 2014).

1.      Pemberian ASI ekslusif
Dengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah lahir atau yang biasa disebut dengan IMD (Inisiasi Menyusu Dini), secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan , rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
2.      Manfaat inisiasi menyusu dini
1)      Untuk bayi
a.       Kehangatan
Christensson et al, (1992) melaporkan bahwa dibandingkan bayi-bayi yang diletakan dalam boks ternyata bayi-bayi yang kontak kulit dengan kulit ibunya mempunyai suhu tubuh yang lebih hangat dan stabil.
b.      Kenyamanan
Ternyata bayi-bayi yang dilakukan inisiasi dini lebih jarang menangis dibandingkan dengan bayi-bayi yang dipisahkan dari ibunya.
c.       Kuaitas perekatan
Di banding bayi yang dipiosahkan dari ibunya, bayi-bayi yang di lakukan inisiasi dini mempunyai kemampuan perlekatan mulut yang lebih baik pada waktu menyusu.
3.      Manfaat untuk ibu
Pelepasan plasenta yang lebih cepat akan mengurangi resiko terjadinya pendarahan. Manfaat Kontak Kulit Bayi ke Kulit Ibu
1)      Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan menyesuaikan suhunya dengan kebutuhan bayi. Kehangatan saat menyusu menurunkan risiko kematian karena hypothermia (kedinginan).
2)      Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak jantung bayi lebih stabil. Dengan demikian, bayi akan lebih jarang rewel sehingga mengurangi pemakaian energi.
3)      Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di ASI ibu. Bakteri baik ini akan membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk menyaingi bakteri yang lebih ganas dari lingkungan.
4)      Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) dan zat penting lainnya yang penting untuk pertumbuhan usus. Usus bayi ketika dilahirkan masih sangat muda, tidak siap untuk mengolah asupan makanan.
5)      Asi yang pertama (colostrum) mengandung beberapa Antibodi yang dapat mencegah infeks pada bayi, sehingga menjamin kelangsungan hidup sang bayi.
6)      Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi usus, dan alergi. Makanan lain selain ASI mengandung protein yang bukan protein manusia (misalnya susu hewan), yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi.
7)      Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu ASI eksklusif dan mempertahankan menyusu setelah 6 bulan.
8)      Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnya oksitosin yang penting karena:
a.       Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan ibu.
b.      Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa sukacita/bahagia.
c.       Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna putih) dapat lebih cepat keluar.
1.      Peran sorang bidan
1)      Membantu menciptakan antara ibu dan bayi dalam jam pertama pasca kelahiran.
2)      Memberikan dorongan pada ibu dna keluarga untuk memberikan rspon positif tentang bayinya baik melalui sikap maupun ucapan dan tindakan.
3)      Sewaktu pemeriksaan ANC, bidan selalu mengingatkan ibu untuk menyentuh dan meraba perutnya yang semakin membesar.
4)      Bidan mendorong ibu nntuk selalu mengajak janin berkomunikasi.
5)      Bidan juga mensyuport ibu agar meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam merawat anak.
Pendekatan terbaik adalah menjadi ayah yang seaktif mungkin misalnya, saat istrinya melahirkan dirumah sakit ayah mungkin di tempatkan didalam ruang gawat gabung sampai waktunya membawa bayi pulang kerumah. Ini akan membantu ayah merasa tidak seperti penonton tetapi lebih sebagai peserta aktif. Ayah akan mengenal bayinya dari permulaan juga memugkinkan ayah berbagi pengalaman emosional dengan istrinya. Begitu seluruh keluarga berada dirumah sang ayah dapat dan harus membantu memakaikan popok, memandikan dan membuat senam bayi. Kebalikan dengan sterotype, pekerjaan ini bukanlah pekerjaan ekslusif wanita.Tidak ada alasan mengapa seorang ayah tidak mampu melaksanakan pekerjaan sehari-hari, mengurus rumah dan anak sebaik ibu.Umumnya ayah yang bersedia mengurus rumah tangga hanya untuk menyenangkan istrinya saja.Alangkah baiknya jika pekerjaan ini dikerjakan dengan perasan bahwa sudah selayaknya menerima tanggung jawab di dalam rumah yaitu merawat anak dan rumah tangga sehari-hari.
Keuntungan bounding attachment menurut Marmi (2012), antara lain :
1.      Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap sosial.
2.      Bayi merasa aman, berani mengadakan ekplorasi.
3.      Kadar oksitosin dalam prolactin meningkat
4.      Reflek menghisap di lakukan secara dini
5.      Pembentukan kekebalan aktif di mulai
6.      Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak



Wulandari dan Handayani (2010), menyatakan bahwa ikatan antara ibu dan bayi bisa tertunda karena :
1.      Prematuritas
Bayi yang baru dilahirkan dalam keadaan prematur, kurang mendapat kasih sayang dari ibunya karena kondisi belum cukup viable (kelangsungan hidup terus) dan belum cukup untuk menyesuaikan dengan extrauterine, bahkan bayi diletakkan dalam inkubator sampai bayi dapat hidup sebagai individu yang mandiri.
2.      Bayi dan ibu sakit
Pada keadaan ibu atau bayi salah satu menderita sakit, dan harus mendapat perawatan khusus, maka ikatan ibu dan bayi akan tertunda.
3.      Cacat fisik
Bayi lahir cacat fisik atau cacat bawaan, atau kelainan lainnya dapat menimbulkan stress pada keluarga utamanya ibu.Ibu merasa malu dan kurang menyukainya.

Nurasiah (2014) menyatakan beberapa prinsip dan uaya dalam rangka meningkatkan bounding attachment, antara lain sebagai berikut :
1.      Dilakukan segera (menit pertama jam pertama).
2.      Sentuhan orang tua pertama kali.
3.      Adanya ikatan yang baik dan sistematis berupa kedekatan orang tua ke anak.
4.      Kesehatan emosional orang tua.
5.      Terlibat pemberian dukungan dalam proses persalinan.
6.      Persiapan PNC (Perinatal Care) sebelumnya.
7.      Adaptasi.
8.      Tingkat kemampuan, komunikasi dan keterampilan untuk merawat anak.
9.      Kontak sedini mungkin sehigga dapat membantu dalam memberi kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi rasa nyaman.
10.  Fasilitas untuk kontak lebih lama.
11.  Penekanan pada hal-hal positif.
12.  Perawat maternitas khusus (bidan).
13.  Libatkan anggota eluarga lainnya.
14.  Informasikan bertahap mengenai bounding attachment.


BAB III

PENUTUP

Bounding attachment adalah sentuhan atau kontak kulit seawal mungkin antara bayi dengan ibu atau ayah di masa sensitif pada menit pertma dan beberapa jam setelah kelahiran bayi.Kontak ini menentukan tumbuh kembang bayi menjadi optimal. Pada proses ini terjadi penggabungan berdasarkan cinta dan penerimaan yang tulus dari orang tua terhadap anaknya dan memberikan dukungan asuhan dalam perawatannya.
Bounding attachment memiliki tujuan untuk membantu tumbuh kembang baik disik, emosi dan intelektual seorang anak dari awal kehidupan hingga dewasa (Rukiyah, 2009).
Bounding attachment memilik banyak keuntungan yaitu:
1.      Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap sosial.
2.      Bayi merasa aman, berani mengadakan ekplorasi.
3.      Kadar oksitosin dalam prolactin meningkat
4.      Reflek menghisap di lakukan secara dini
5.      Pembentukan kekebalan aktif di mulai
6.      Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak
Bayaka keuntungan yang didapat jika bounding attachment di lakukan dan di dukung penuh oleh orang terdekan atau keluarga. Hal ini menyebabkan ikatan batin antara orang tua dan anak makin erat dan terjaga sehingga akan menciptakan hubungan yang sangat baik.


DAFTAR PUSTAKA


Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Bounding Attachment di PMB Yustina Sudarwati. Amd.Keb, Tragen, Sragen (2015) Yuliyanti
Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas di RSUD Kota Surakarta Tahun 2013 (2013) Mahardika Cahyaningrum


 Disusun Oleh Lilis Suryani 


Terimakasih Kepada Dosen Pengampu Zaidir, ST., MCs.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar