PERSIAPAN TEMPAT TIDUR PASIEN
Suatu tempat tidur secara umum harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Individu harus dengan mudah masuk dan
keluar. Baik dengan bantuan maupun sendiri.
2. Keamanan harus terjamin, meskipun
dengan beberapa alat bantu.
3. Pasien atau penghuni harus dengan
mudah dapat dirawat (terutama tinggi tempat kerja penting disini).
4. Diatas tempat tidur harus dapat
dietkkan beberapa alat bantu.
5. Tempat tidur, kasur dan bantal harus
dapat dibersihkan dengan baik.
Sebuah tempat tidur disamping memenuhi
syarat-syarat diatas sebaiknya juga harus dapat disetel dalam berbagai posisi
dan berada diatas roda-roda. Kain yag dipakai untuk tempat tidur adalah
kebanyakan katun atau kain imitasi katun.
Jenis- Jenis Tempat Tidur
1. Tempat tidur gatch
Tempat tidur yang tidak bisa
digerakkan dengan tinggi 26 inci. Fasilitas modern dilengkapi dengan tempat
tidur yang bisa dinaikkan sampai tinggi yang sesuai untuk memberikan askep dan
dapat diturunkan sampai 13 inci. Untuk mengakomodasi Pasien yang bisa turun dari
tempat tidur posisi daerah kepala dan lutut pada tempat tidur dapat diatur
untuk kenyamanan. Hal ini dapat dilakukan dengan memutar engkol tempat tidur.
2. Tempat tidur elektrik
Hampir sama dengan tempat tidur gatah,
dalam hal bisa dinaikkan dan diturunkan serta bagian kepala dan lutunya bisa
disesuaikan. Tempat tidur ini dioperasikan secara elektrik, dan sering
digunakan dari fasilitas-fasilitas yang besar.
3. Tempat tidur circ o lectric
Kerangka tempat tidur khusus yang
diletakkan didalam kerangka sirkuler. Kerangka sirkuler ini dapat diputar.
Pasien diletakkan dengan aman terlebih dahulu dikerangka dalam sebelum
digerakkan. Keseluruha kerangka dalam berputar kedepan. Hal ini memberikan
perubahan posisi tanpa menimbulkan tekanan pada pasien. Tempat tidur ini
dioperasikan secara elektrik. Setelah diputar, Pasien bersandar diabdomennya
4. Tempat Tidur Stryker/Tempat Tidur
Spinal
Kerangka berputar yang bertujuan sama
dengan tempat tidur circ o lectric tetapi di operasikan secara manual. Setelah
pasien aman di kerangka atas, sebuah engkol di gunakan untuk memutar
keseluruhan kerangka dan pasiennya. Pasien berbaring di atas kerangka tersebut
sampai di putar sekali lagi.
Pasien dengan luka bakar yang
parah/cedera spinalis adalah contoh pasien yang sering di temukan di tempat
tidur circ o lectric atau tempat tidur stryker.
Prosedur ini menakutkan bagi pasien.
Yakinkan pasien bahwa ia aman dan bahwa proses pemutaran akan dilKUKn tanpa
terjadi kecelakaan.
Jenis lain dari tempat tidur tersedia
untuk perawatan pasien dengan dekubitus lanjut atau dekubitus yang banyak,
flap, graft, luka bakar atau nyerii habit. Tempat tidur clinitron, adalah unit
khusus yang menopang rata tubuh pasien. Tempat tidur ini berisi bahan-bahan
seperti pasir. sirkulasi udara hangat dan kering berada dalam bahan ini untuk
mempertahankan suhu rata-rata dan menopang tubuh dengan rata.
Tempat tidur dari berbagai pabrik
mempunyai perbedaan operasional yang sangat sedikit. Jangan pernah mencoba
mengoperasikan tempat tidur dengan pasien di atasnya tanpa berlatih terlebih
dahulu dan memperoleh keamanan dan keterempilan operasionalnya.
Mengoperasikan tempat tidur atau
perlatan dengan benar merupakan hal yng penting untuk keselamatan pasien. Minta
selalu bantuan dan instrukai dari perawat atau tenaga perawat professional lain
pada saat menggunakan tempat tidur khusus tersebut.
Prinsip Perawatan Tempat Tidur
1. Tempat tidur klien harus selalu bersih
dan rapih.
2. Linen diganti sesuai kebutuhan dan
sewaktu-waktu, jika kotor.
3. Pengguaan linan bersih harus sesuai kebutuhan
dan tidak boros.
Hal-Hal yang Harus diPerhatikan dalam Perwatan Tempat Tidur
1. Hindari kontaminasi pada linen bersih.
2. Ketika akan mengganti linen pada tmpat
tidur klien, bawa linen sesuai kebutuhan.jangan membawa linen berlebihan untuk
menghindari terjadinya kontaminasi kuman atau mikroorganisme dan infeksi
nosokimial dari satu klien ke klien lain.
3. Pada saat memasang linen bersih,
bentngkan linen di atas tempat tidur, jangan di kibaskan.
4. Jangan menempatkan linen kotor pada
tempat tidur klien, meja atau peralatan klien lainnya.
5. Saat memasang linen atau alat tenun
pada tempat tidur klien, gunakan cara yang efektif dan kerjakan pada satu sisi
dulu setelah selesai baru pindah ke sisi lain.
6. Tempatkan linen atau alat tenun yang
kotor pada tempat yang bertutup (ember yang ada tutupnya). Bawa dengan
hati-hati jangan menyentuh pakaian perawat dan cuci tangan setelahnya.
7. Perawat harus tetap memperhatikan
keadaan umum klien selama melaksanakan tindakan.
Tempat Tidur Tertutup (Closed
Bed)
Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan dan masih tertutup
dengan sprei penutup (over laken) diatasnya.
Tujuan
1. Agar siap pakai sewaktu-waktu
2. Agar tampak selalu rapih.
3. Memberikan perasaan senang dan nyaman
pada klien.
Prosedur Pelaksanaan
1.
Cuci tangan
2.
Letakkan alat tenun yang telah disusun sesuai pemakaian
didekat tempat tidur
3.
Pasang alas kasur dan kasur.
4.
Pasang sprei besar/ laken dengan ketentuan berikut:
a. Garis tengah lipatan diletakkan tepat
ditengah kasur.
b.
Bentangkan sprei, masukkan sprei bagian kepala ke bawah kasur
±30cm; demikian juga pada bagian kaki, tarik setegang mungkin.
c.
Pada ujung setiap sisi kasur bentuk sisi 90°, lalu masukkan
seluruh tepi sprei kebawah kasur dengan rapi dan tegang.
5.
Letakkan perlak melintang pada kasur ±50cm dari bagian kepala.
6.
Letakkan stik laken diatas sprei melintang kemudian masukkan
sisi-sisinya kebawah kasur bersama dengan perlak.
7.
Pasang boven pada kasur daerah bagia kaki, pada bagian atas
yang terbalik masukkan kebawah kasur ±10cm kemudian ujung sisi bagian bawah
(kaki) dibentuk 90° dan masukkan kebawah kasur. Tarik sisi atas sampai
terbentang.
8.
Pasang selimut pada kasur bagian kaki, pada bagian atas yang
terbalik dimasukkan kebawah kasur ±10cm kemudian ujung sisi-sisinya dibentuk
90° dan masukkan kebawah kasur. Tarik sisi atas sampai terbentang.
9.
Lipat ujung atas boven sampai tampak garis atau pitanya.
10. Masukkan bantal kedalam sarungnya dan
letakkan diatas tempat tidur dengan Bagian yang terbuka dibagian bawah.
11. Pasang sprei penutup (over laken).
12. Cuci tangan.
Tempat Tidur Terbuka (Open Bed)
Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan tanpa sprei
penutup (Over Laken).
Tujuan : Dapat segera digunakan
Dilakukan : Jika ada klien baru,
pada tempat tidur klien yang dapat/ boleh turun dari tempat tidur.
Prosedur Pelaksanaan
Seperti menyiapkan tempat tidur tertutup, tetapi tidak
dipasang over laken. Jika telah tersedia tempat tidur tertutup, angkat over
laken kemudian lipat.
Tempat Tidur Klien Pascaoperasi
(Aether Bed)
Merupakan tempat tidur yang disiapkan untuk klien pascaoperasi
yang mendapat narkose (obat bius)
Tujuan
1. Menghangatkan klien
2. Mencegah penyulit/ komplikasi
pascaoperasi.
Prosedur Pelaksanaan
1.
Cuci tangan
2.
Pada tempat tidur terbuka, angkat bantal dan bentangkan
gulungan perlak dan handuk pada bagian kepala.
3.
Pasang selimut tambahan hingga menutup seluruh permukaan
tempat tidur.
4.
Letakkan buli-buli panas diantara sprei dan selimut pada
bagian kaki, arahkan mulut buli-buli ke pinggir tempat tidur.
5.
Angkat buli-buli panas sebelum klien di baringkan, setelah
kembali dari kamar bedah.
6.
Lipat pinggir selimut tambahan bersama-sama selimut dari atas
tempat tidur pada salah satu sisi tempat masuknya klien, sampai batas pinggir
kasur, lalu lipat sampai sisi yang lain.
7.
Cuci tangan.
Disusun Oleh Lilis Suryani
Terimakasih Kepada Dosen Pengampu Zaidir, ST., MCs.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar