Minggu, 21 Juli 2019

Persiapan Tempat Tidur Pasien


PERSIAPAN TEMPAT TIDUR PASIEN

Suatu tempat tidur secara umum harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1.    Individu harus dengan mudah masuk dan keluar. Baik dengan bantuan maupun sendiri.
2.    Keamanan harus terjamin, meskipun dengan beberapa alat bantu.
3.    Pasien atau penghuni harus dengan mudah dapat dirawat (terutama tinggi tempat kerja penting disini).
4.    Diatas tempat tidur harus dapat dietkkan beberapa alat bantu.
5.    Tempat tidur, kasur dan bantal harus dapat dibersihkan dengan baik.
Sebuah tempat tidur disamping memenuhi syarat-syarat diatas sebaiknya juga harus dapat disetel dalam berbagai posisi dan berada diatas roda-roda. Kain yag dipakai untuk tempat tidur adalah kebanyakan katun atau kain imitasi katun.
Jenis- Jenis Tempat Tidur
1.    Tempat tidur gatch
Tempat tidur yang tidak bisa digerakkan dengan tinggi 26 inci. Fasilitas modern dilengkapi dengan tempat tidur yang bisa dinaikkan sampai tinggi yang sesuai untuk memberikan askep dan dapat diturunkan sampai 13 inci. Untuk mengakomodasi Pasien yang bisa turun dari tempat tidur posisi daerah kepala dan lutut pada tempat tidur dapat diatur untuk kenyamanan. Hal ini dapat dilakukan dengan memutar engkol tempat tidur.
2.    Tempat tidur elektrik
Hampir sama dengan tempat tidur gatah, dalam hal bisa dinaikkan dan diturunkan serta bagian kepala dan lutunya bisa disesuaikan. Tempat tidur ini dioperasikan secara elektrik, dan sering digunakan dari fasilitas-fasilitas yang besar.
3.    Tempat tidur circ o lectric
Kerangka tempat tidur khusus yang diletakkan didalam kerangka sirkuler. Kerangka sirkuler ini dapat diputar. Pasien diletakkan dengan aman terlebih dahulu dikerangka dalam sebelum digerakkan. Keseluruha kerangka dalam berputar kedepan. Hal ini memberikan perubahan posisi tanpa menimbulkan tekanan pada pasien. Tempat tidur ini dioperasikan secara elektrik. Setelah diputar, Pasien bersandar diabdomennya
4.    Tempat Tidur Stryker/Tempat Tidur Spinal
Kerangka berputar yang bertujuan sama dengan tempat tidur circ o lectric tetapi di operasikan secara manual. Setelah pasien aman di kerangka atas, sebuah engkol di gunakan untuk memutar keseluruhan kerangka dan pasiennya. Pasien berbaring di atas kerangka tersebut sampai di putar sekali lagi.
Pasien dengan luka bakar yang parah/cedera spinalis adalah contoh pasien yang sering di temukan di tempat tidur circ o lectric atau tempat tidur stryker.
Prosedur ini menakutkan bagi pasien. Yakinkan pasien bahwa ia aman dan bahwa proses pemutaran akan dilKUKn tanpa terjadi kecelakaan.
Jenis lain dari tempat tidur tersedia untuk perawatan pasien dengan dekubitus lanjut atau dekubitus yang banyak, flap, graft, luka bakar atau nyerii habit. Tempat tidur clinitron, adalah unit khusus yang menopang rata tubuh pasien. Tempat tidur ini berisi bahan-bahan seperti pasir. sirkulasi udara hangat dan kering berada dalam bahan ini untuk mempertahankan suhu rata-rata dan menopang tubuh dengan rata.
Tempat tidur dari berbagai pabrik mempunyai perbedaan operasional yang sangat sedikit. Jangan pernah mencoba mengoperasikan tempat tidur dengan pasien di atasnya tanpa berlatih terlebih dahulu dan memperoleh keamanan dan keterempilan operasionalnya.
Mengoperasikan tempat tidur atau perlatan dengan benar merupakan hal yng penting untuk keselamatan pasien. Minta selalu bantuan dan instrukai dari perawat atau tenaga perawat professional lain pada saat menggunakan tempat tidur khusus tersebut.
Prinsip Perawatan Tempat Tidur
1.    Tempat tidur klien harus selalu bersih dan rapih.
2.    Linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu, jika kotor.
3.    Pengguaan linan bersih harus sesuai kebutuhan dan tidak boros.
Hal-Hal yang Harus diPerhatikan dalam Perwatan Tempat Tidur
1.    Hindari kontaminasi pada linen bersih.
2.    Ketika akan mengganti linen pada tmpat tidur klien, bawa linen sesuai kebutuhan.jangan membawa linen berlebihan untuk menghindari terjadinya kontaminasi kuman atau mikroorganisme dan infeksi nosokimial dari satu klien ke klien lain.
3.    Pada saat memasang linen bersih, bentngkan linen di atas tempat tidur, jangan di kibaskan.
4.    Jangan menempatkan linen kotor pada tempat tidur klien, meja atau peralatan klien lainnya.
5.    Saat memasang linen atau alat tenun pada tempat tidur klien, gunakan cara yang efektif dan kerjakan pada satu sisi dulu setelah selesai baru pindah ke sisi lain.
6.    Tempatkan linen atau alat tenun yang kotor pada tempat yang bertutup (ember yang ada tutupnya). Bawa dengan hati-hati jangan menyentuh pakaian perawat dan cuci tangan setelahnya.
7.    Perawat harus tetap memperhatikan keadaan umum klien selama melaksanakan tindakan.
Tempat Tidur Tertutup (Closed Bed)
Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan dan masih tertutup dengan sprei penutup (over laken) diatasnya.
Tujuan
1.    Agar siap pakai sewaktu-waktu
2.    Agar tampak selalu rapih.
3.    Memberikan perasaan senang dan nyaman pada klien.
Prosedur Pelaksanaan
1.         Cuci tangan
2.         Letakkan alat tenun yang telah disusun sesuai pemakaian didekat tempat tidur
3.         Pasang alas kasur dan kasur.
4.         Pasang sprei besar/ laken dengan ketentuan berikut:
a.     Garis tengah lipatan diletakkan tepat ditengah kasur.
b.     Bentangkan sprei, masukkan sprei bagian kepala ke bawah kasur ±30cm; demikian juga pada bagian kaki, tarik setegang mungkin.
c.     Pada ujung setiap sisi kasur bentuk sisi 90°, lalu masukkan seluruh tepi sprei kebawah kasur dengan rapi dan tegang.
5.         Letakkan perlak melintang pada kasur ±50cm dari bagian kepala.
6.         Letakkan stik laken diatas sprei melintang kemudian masukkan sisi-sisinya kebawah kasur bersama dengan perlak.
7.         Pasang boven pada kasur daerah bagia kaki, pada bagian atas yang terbalik masukkan kebawah kasur ±10cm kemudian ujung sisi bagian bawah (kaki) dibentuk 90° dan masukkan kebawah kasur. Tarik sisi atas sampai terbentang.
8.         Pasang selimut pada kasur bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik dimasukkan kebawah kasur ±10cm kemudian ujung sisi-sisinya dibentuk 90° dan masukkan kebawah kasur. Tarik sisi atas sampai terbentang.
9.         Lipat ujung atas boven sampai tampak garis atau pitanya.
10.     Masukkan bantal kedalam sarungnya dan letakkan diatas tempat tidur dengan Bagian yang terbuka dibagian bawah.
11.     Pasang sprei penutup (over laken).
12.     Cuci tangan.
Tempat Tidur Terbuka (Open Bed)
Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan tanpa sprei penutup (Over Laken).
Tujuan : Dapat segera digunakan
Dilakukan :  Jika ada klien baru, pada tempat tidur klien yang dapat/ boleh turun dari tempat tidur.
Prosedur Pelaksanaan
Seperti menyiapkan tempat tidur tertutup, tetapi tidak dipasang over laken. Jika telah tersedia tempat tidur tertutup, angkat over laken kemudian lipat.
Tempat Tidur Klien Pascaoperasi (Aether Bed)
Merupakan tempat tidur yang disiapkan untuk klien pascaoperasi yang mendapat narkose (obat bius)
Tujuan
1.    Menghangatkan klien
2.    Mencegah penyulit/ komplikasi pascaoperasi.
Prosedur Pelaksanaan
1.         Cuci tangan
2.         Pada tempat tidur terbuka, angkat bantal dan bentangkan gulungan perlak dan handuk pada bagian kepala.
3.         Pasang selimut tambahan hingga menutup seluruh permukaan tempat tidur.
4.         Letakkan buli-buli panas diantara sprei dan selimut pada bagian kaki, arahkan mulut buli-buli ke pinggir tempat tidur.
5.         Angkat buli-buli panas sebelum klien di baringkan, setelah kembali dari kamar bedah.
6.         Lipat pinggir selimut tambahan bersama-sama selimut dari atas tempat tidur pada salah satu sisi tempat masuknya klien, sampai batas pinggir kasur, lalu lipat sampai sisi yang lain.
7.         Cuci tangan.


Disusun Oleh Lilis Suryani 


Terimakasih Kepada Dosen Pengampu Zaidir, ST., MCs.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar