Selasa, 16 Juli 2019

Prinsip Diet Ibu Hamil Hiperemesis Gravidarum, Pre Eklamsi Dan Eklamsia


A.    Prinsip Diet Ibu Hamil Hiperemesis Gravidarum
1.      Pengertian Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu menjadi buruk. (Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 1999).
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan sebagainya.
Dalam buku obstetri patologi (1982) Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan dimana seorang ibu hamil memuntahkan segala apa yang di makan dan di minum sehingga berat badannya sangat turun, turgor kulit kurang, diuresis kurang dan timbul aseton dalam air kencing.
Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan pada ibu hamil yang ditandai dengan muntah-muntah yang berlebihan (muntah berat) dan terus-menerus pada minggu kelima sampai dengan minggu kedua belas (Penyuluhan Gizi Rumah Sakit A. Wahab Sjahranie Samarinda).
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi (Sinopsis Obstetri : 195)
Dari beberapa pengertian di atas kami menyimpulkan bahwa Hiperemesis Gravidarum merupakan komplikasi dari kehamilan yang menyebabkan mual dan muntah yang terjadi secara terus menerus sehingga menganggu kehidupan sehari-hari serta menimbulkan kekurangan cairan.
2.  Gejala Dan Tingkat Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu :
a.    Tingkat I (Ringan)
·         Muntah terus menerus
·         Tidak nafsu makan
·         Berat badan turun
·         Rasa nyeri di epigastrium
·         Kecepatan nadi meningkat sekitar 100x/menit
·         Tekanan darah turun
·         Turgor kulit kurang
·         Lidah kering
·         Mata cekung
b.      Tingkt II (Sedang)
·         Penderita tampak lebih lemah dan apatis.
·         Turgor kulit lebih berkurang.
·         Lidah mengering dan nampak kotor.
·         nadi kecil dan cepat.
·         Suhu kadang-kadang naik.
·         Mata sedikit ikterus dan menjadi cekung.
·         Berat badan turun.
·         Hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi
·         Tensi rendah.
c.       Tingkat III (Berat)
·         Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti.
·         Kesadaran menurun dan somnolen sampai koma.
·         Nadi kecil dan cepat.
·         Suhu badan meningkat dan tensi menurun.
·         Komplikasi fatal pada susunan saraf → ensefalopati Wemicke dengan gejala : nistagtnus dan diplopia.
3.      Diet Pada Ibu Hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum
a.    Diet Hiperemesis I
                        Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis gravidarum berat. Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya. Karena pada diet ini zat gizi yang terkandung di dalamnya kurang, maka tidak diberikan dalam waktu lama.
b.      Diet Hiperemesis II
              Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet diberikan secara berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan. Pemilihan bahan makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali kebutuhan energi.
c.       Diet Hiperemesis III
Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum ringan. Diet diberikan sesuai kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan pada diet ini mencukupi kebutuhan energi dan semua zat gizi.
Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III adalah :
·         Roti panggang, biskuit, crackers
·         Buah segar dan sari buah
·         Minuman botol ringan (sirop, kaldu tak berlemak, teh dan kopi encer)
Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, III adalah makanan yang umumnya merangsang saluran pencernaan dan berbumbu tajam. Bahan makanan yang mengandung alkohol, kopi, dan yang mengadung zat tambahan (pengawet, pewarna, dan bahan penyedap) juga tidak dianjurkan.
d.      Bahan makanan Sehari-hari
Bahan Makanan
Diet Pre-eklamsia I
Diet Pre-eklamsia II
Diet Pre-eklamsia III
Berat
Jumlah
Berat
Jumlah
Berat
Jumlah
Beras
-
-
150
2 gls nasi
200
3 gls nasi
Roti
120
6 iris
80
4 iris
80
4 iris
Biskuit
-
-
20
2 bh
40
4 bh
Daging
-
-
100
2 ptg sdg
100
2 ptg sdg
Telur ayam
-
-
50
1 btr
50
1 btr
Tempe
-
-
50
2 ptg sdg
100
4 ptg sdg
Sayuran
-
-
150
1 ½ gls
150
1½ptg sdg
Buah
700
7 ptg sdg papaya
400
4 ptg sdg pepaya
400
4 ptg sdg pepaya
Minyak
-
-
-
-
10
1 sdm
Margarin


10
1 sdm
20
2 sdm
Jam
30
3 sdm
20
2 sdm
20
2 sdm
Gula pasir
50
5 sdm
30
3 sdm
-
-
Susu
-
-
-
-
200
1 gls

e.    Nilai gizi

Diet Hiperemesis
I
Diet Hiperemesis II
Diet Hiperemesis III
Energi (kkal)
1100
1700
2300
Protein (g)
15
57
73
Lemak (g)
2
33
59
Karbohidrat (g)
259
33
59
Kalsium (mg)
100
300
400
Besi (mg)
9,5
17,9
24,3
Vitamin A (RE)
542
2202
2270
Tiamin (mg)
0,5
0,8
1,0
Vitamin C (mg)
283
199
199
Natrium (mg)
-
267
362

f.       Pembagian bahan makanan sehari diet hiperemesi I
Waktu
Bahan Makanan
Jumlah
Pukul 08.00
Roti panggang
2 iris

Jam
1 sdm
Pukul 10.00
Air jeruk
1 gls

Gula pasir
1 sdm
Pukul 12.00
Roti panggang
2 iris

Jam
1 sdm

Pepaya
2 ptg sdg

Gula pasir
1 sdm
Pukul 14.00
Air jeruk
1 gls

Gula pasir
1 sdm
Pukul 16.00
Pepaya
1 ptg sdg
Pukul 18.00
Roti panggang
2 iris

Jam
1 sdm

Pisang
1 bh sdg

Gula pasir
1 sdm
Pukul 20.00
Air jeruk
1 gls

Gula pasir
1 sdm

g.    Pembagian bahan makanan sehari diet hiperemesis II & III
Waktu
Bahan makanan
Diet hiperemesis II
Diet hiperemesis III
Berat (g)
Urt
Berat(g)
urt
Pagi
Roti
40
2 iris
40
2 iris
Telur ayam
50
1 btr
50
1 btr
Margarine
5
½ sdm
10
1sdm
Jam
10
1 sdm
10
1 sdm
Buah
100
1 ptg sdg pepaya
100
1 ptg sdg pepaya
Pukul 10.00
Gula pasir
10
1 adm
10
1 adm
Biscuit
-
-
20
2 bh
Siang
Beras
75
1 gls nasi
100
1 ½ gls nasi
Daging
50
1 ptg sdg
50
1 ptg sdg
Sayuran
75
¾ gls
50
½ bh bsr
Buah
100
1 ptg sdg
100
1 ptg sdg
Minyak
-
-
5
½ sdm
Pukul 16.00
Buah
100
1 ptg sdg pepeya
100
1 ptg sdg pepaya
Gula pasir
10
1 sdm
20
2 sdm
Biscuit
20
2 bh
20
2 bh
Agar
-
-
2
½ sdm
Susu
-
-
200
1 g
Malam
Beras
75
1 gls nasi
100
½ gls nasi
Ayam
50
1 ptg sdg
50
1 ptg sdg
Tempe
25
1 ptg sdg
50
2 ptg sdg
Sayuran
75
¼ gls
75
¾ gls
Buah
100
1 ptg sdg pepeya
100
1 ptg sdg papaya










Minyak
-
-
5
½ sdm
Pukul 20.00
Roti
40
2 iris
40
2 iris
Margarine
5
½ sdm
10
1 sdm
Jam
10
1 sdm
10
1 sdm
Gula pasir
10
1 sdm
10
1 sdm

h.      Contoh menu sehari
Pagi
Siang
Malam
Roti panggang isi jam
Nasi
Nasi
Telur rebus
Perkedel daging panggang
Ayam & tempe, semur

Tahu bacam
Setup wortel

Setup bayam
Pisang

Papaya

Pukul 10.00
Pukul 16.00
Pukul 20,00
Selada buah
Selada buah
Roti panggang isi jam

Biskuit
The

B.     Prinsip Diet Ibu Hamil Dengan Pre Eklamsi Dan Eklamsia
1.      Pengertian Pre Eklamsi Dan Eklamsia
          Pre eklampsi (toksemia gravidarum) adalah tekanan darah tinggi yang disertai dengan proteinuria (protein dalam air kemih) atau edema (penimbunan cairan), yang terjadi pada kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama setelah persalinan (Manuaba, 1998).

            Pre eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Eklampsia adalah preeklampsia yang disertai kejang dan/atau koma yang timbul bukan akibat kelainan neurologi. Superimposed preeklampsia-eklampsia adalah timbulnya preeklampsia atau eklampsia pada pasien yang menderita hipertensi kronik. Menurut (Mansjoer et.al 2000)

             
            Pre ekalmpsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Eklampsia adalah preeklampsia yang disertai kejang dan/koma yang timbul bukan akibat kelainan neurologi.Sumperimposed preeklampsia-ekklampsia adalah timbulnya preeklampsia atau eklampsia pada pasien yang menderita hipertensi kronik.

            Menurut kamus saku kedokteran Dorland, preeclampsia adalah toksemia pada kehamilan lanjut yang ditandai oleh hipertensi,edema, dan proteinuria. Eklampsia adalah konvulsi dan koma, jarang koma saja, yang terjadi pada wanita hamil atau dalam masa nifas dengan disertai hipertensi, edema dan atau proteinuria.
2.    Penyebab Pre Eklamsi Dan Eklamsia
a)      Sebab bertambahnya frekuensi pada primigraviditas, kehamilan ganda, hidramnion, dan mola hidatidosa.
b)      Sebab bertambahnya frekuensi yang makin tuanya kehamilan
c)      Sebab dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam uterus
d)     Sebab jarangnya terjadi eklampsi pada kehamilan – kehamilan berikutnya
e)      Sebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang dan koma
3.     Klasifikasi Pre Eklamsi Dan Eklamsia Dan Tanda Gejala
a)    Pre Eklamsi Ringan
·      Tekanan darah sistolik 140 atau kenaikan 30 mmHg dengan interval pemeriksaan 6 jam.
·      Tekanan darah diastolic 90 atau kenaikan 15 mmHg dengan interval pemeriksaan 6 jam.
·      Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam seminggu. Edema umum, kaki, jari tangan dan muka.
·      Proteinuria 0,3 gr atau lebih dengan tingkat kualitatif 1 sampai 2 pada urin kateter atau urin aliran pertengahan.
b)      Pre eklampsia Berat Diagnosa PEB ditegakkan apabila pada kehamilan >20 minggu didapatkan satu/lebih gejala/tanda di bawah ini:
·         Ibu hamil dalam keadaan relaksasi (pengukuran tekanan darah minimal setelah istirahat 10 menit)
·         Ibu hamil tidak dalam keadaan his. Oigouria, urin kurang dari 500 cc/24 jam. Poteinuria 5 gr/liter atau lebih atau 4+ pada pemeriksaan secara kuantitatif. Terdapat edema paru dan sianosis Gangguan visus dan serebral keluhan subjektif
·         Nyeri epigastrium
·         Gangguan penglihatan
·          Nyeri kepala
·         Gangguan pertumbuhan janin intrauteri.
·         Pemeriksaan trombosit (Manuaba, 1998)
·         Pencegahan kejadian Pre eklampsia dan eklampsia  Pre eklampsia dan eklampsia merupakan komplikasi kehamilan ynag berkelanjutan dengan penyebab yang sama.
4.      Diet Ibu Hamil Dengan Pre Eklamsi Dan Eklamsia
a)  Syarat-syarat diet preeklampsia adalah:
·         Energi dan semua zat gizi cukup. Dalam keadaan berat, makanan diberikan secara berangsur-angsur, sesuai dengan kemampuan pasien menerima makanan. Penambahan energi tidak lebih dari 300 kkal dari makanan atau diet sebelum hamil.
·         Garam diberikan rendah sesuai dengan berat-ringannya retensi garam atau air. Penambahan berat badan diusahakan di bawah 3 kg/bulan atau di bawah 1 kg/minggu.
·          Protein tinggi (1 ½ g/kg berat badan)
·          Lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan   lemak tidak jenuh ganda  
·         Vitamin cukup; vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi
·         Mineral cukup terutama kalsium dan kalium
·         Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien Cairan diberikan 2500 ml sehari. Pada keadaan oliguria, cairan dibatasi dan disesuaikan dengan cara yang keluar melalui urin, muntah, keringat, dan pernafasan.

a)    Macam diet dan indikasi pemberian
·   Diet preeklampsia I
  Diet preeclampsia I diberikan pada pasien preeclampsia berat. Diet preeklampsia I diberikan sebagai makanan perpindahan dari preeklampsia I atau kepada pasien preeklampsia yang penyakitnya tidak begitu berat. Makanan berbentuk saring atau lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam I. makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya.
·       Diet preeklampsia II
            Diet preeklampsia II diberikan sebagai makanan perpindahan dari preeklampsia I atau kepada pasien preeklampsia yang penyakitnya tidak begitu berat. Makanan berbentuk saring atau lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam I. Makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya.
·          Diet preeklampsia III
             Diet preeklampsia III diberikan sebagai makanan perpindahan dari preeklampsia II atau kepada pasien preeklampsia ringan. Makanan ini mengandung protein tinggi dan garam rendah, diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan ini cukup semua zat gizi. Jumlah energi harus disesuaikan dengan kenaikan berat badan yang boleh lebih dari 1 kg tiap bulan.
b)   Bahan Makanan Sehari 
·         Beras           : 150 3 gls tim 200 4 gls tim
·         Telur            : 50 1 btr 50 1 btr
·         Daging        : 100 2 ptg 100 2 ptg sdg
·         Tempe         : 50 2 ptg 100 4 ptg sdg
·         Sayuran       :  200 2 gls 200 2 gls
·         Sari buah/buah        : 1000 5 400 4 ptg sdg 400 4 ptg sdg pepaya
·         Gula pasir                : 80 8 30 3 sdm 30 3 sdm
·         Minyak nabati         : 15 1 ½ sdm 25 2 ½ sdm
·         Susu bubuk             : 50 10 sdm, Susu khusus ibu hamil.


c)     Pembagian bahan makanan sehari 
     Waktu Bahan Makanan Jumlah
·         Pukul 06.00   : Teh 1 gls
·         Pukul 08.00   : Sari tomat 1 gls, Susu 1 gls
·         Pukul 10.00 : Sari jeruk 1 gls
·         Pukul 13.00   : Sari alpokat 1 gls, Susu 1 gls
·         Pukul 16.00   : Sari tomat 1 gls, susu 1 gls
·         Pukul 18.00   : Sari pepaya 1 gls, Sari jeruk 1 gls
·         Pukul 20.00   : Teh 1 gls, Susu 1 gls
d) Contoh menu sehari-hari Pagi Siang Malam
·    Pukul 08.00 : Nasi Telur ceplok air Daging bumbu terik Ikan bumbu kuning Tumis kacang panjang toge Tahu bacam Gandong tahu Susu pisang Jeruk
·    Pukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 20.00 : Selada buah Jeruk 


Disusun Oleh Lilis Suryani 


Terimakasih Kepada Dosen Pengampu Zaidir, ST., MCs.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar