MAKALAH
KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN II
“ TENTANG ASAM BASA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI”
Disusun oleh :
Kelas A.14.1
Lilis Suryani
17150044
D3 KEBIDANAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2018
KATA
PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
karena atas berkat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah keterampilan
dasar kebidanan II ini tepat pada
waktunya.
Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak
demi panyempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami mengucapkan limpah terima kasih kepada semua
pihak yang turut serta dalam penyelesaian makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………..
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….......
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………
A. Latar
Belakang ………………………………………………………………
B. Rumusan
Masalah …………………………………………………………..
C. Tujuan
……………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN .………………………………………………………
A. Asam
………….…………………………………………………………….
B. Basa
…………………………………………………………………………
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………
A. Kesimpulan
…………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam dan basa merupakan sesuatu yang
tidak asing lagi dalam kehidupan kita sehari-hari Banyak barang yang kita
gunakan dalam kehidupan sehari-hari termasuk ke dalam contoh asam dan basa.
Seperti buah-buahan, sayur-sayuran, bahan industri, dan lain sebagainya.
Dengan senyawa asam, basa dan garam,
bahkan hampir tiap hari kita selalu menggunakan senyawa yang bersifat asam
maupun basa. Kita pun tak lepas dari garam karena hampir semua makan yang kita
makan menggunakan garam. Untuk memahami tentang asam, basa dan garam mari kita
bahas bersama-sama.
Banyak barang yang kita gunakan
dalam kehidupan sehari-hari termasuk ke dalam contoh asam dan basa. Seperti
buah-buahan, sayur-sayuran, bahan industri, dan lain sebagainya.
Asam dan basa ini juga merupakan
materi yang wajib dipelajari bagi mahasiswa Kesehatan masyarakat. Dalam
pembelajarannya diberikan tugas dari dosen kepada mahasiswa-nya yang berupa
makalah mengenai Asam, Basa dan garam.
Seperti halnya asam, basa juga
digunakan Para ibu rumah tangga menggunakan abu gosok untuk mencuci
piring. Basa dalam abu gosok dapat bereaksi dengan kotoran berupa lemak/minyak
, sehingga menjadi larut. Sedangkan, untuk mencuci piring yang sangat
berminyak perlu menggunakan sabun. Sabun dapat melarutkan lemak dan minyak.
Para penderita magh selalu minum obat berupa magnesium hidroksida atau
aluminium hidroksida.
Semua senyawa asam mempunyai rasa
masam/kecut. Rasa masam/kecut ini desebabkan oleh adanya senyawa yang
bersifat asam. Buah-buahan memiliki rasa asam berkat adanya senyawa asam yang
dikandungnya. Jeruk mengandung asam sitrat sedangkan anggur mengandung asam
tartrat. Air susu yang basi mengandung asam laktat. Selain itu, senyawa asam
dapat kita temukan juga dalam lambung dan darah. Dalam lambung terdapat asam
klorida yang berperan pada pencernaan makanan serta dalam darah terdapat asam
karbonat dan asam phosfat yang berperan pada pengangkutan makanan. Senyawa asam
banyak kita jumpai pada kehidupan sehari-hari. Semua senyawa asam
mempunyai rasa masam/kecut. Rasa masam/kecut ini desebabkan oleh
adanya senyawa yang bersifat asam. Buah-buahan memiliki rasa asam berkat adanya
senyawa asam yang dikandungnya. Jeruk mengandung asam sitrat sedangkan anggur
mengandung asam tartrat. Air susu yang basi mengandung asam laktat. Selain itu,
senyawa asam dapat kita temukan juga dalam lambung dan darah. Dalam lambung
terdapat asam klorida yang berperan pada pencernaan makanan serta dalam darah
terdapat asam karbonat dan asam phosfat yang berperan pada pengangkutan
makanan.
Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk memenuhi
kewajiban dan amanah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa-nya.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Menjelaskan
semua tentang yang mencakup asam beserta contohnya
2.
Menjelaskan semua tentang yang mencakup basa beserta contohnya
3. Menjelaskan
semua tentang yang mencakup garam beserta contohnya
4. Menjelaskan
semua tentang yang mencakup asam basa dan garam beserta contohnya
5. Melakukan
penelitian guna mengetahui asam basa garam
C. TUJUAN
1. Agar
pembaca mengetahui dan bisa mendalami ilmu mengenai asam dan basa
2. Untuk
mengetahui peranan asam basa dan garam dalam kehidupan
3. Untuk
mengetahui manfaat dari asam basa dan garam
4. Untuk
mengetahui mekanisme kerja dari asam basa dan garam
5. Untuk
mengetahui efek asam basa dan garam
D. Manfaat
Manfaaat dari pembuatan
makalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui dan bisa mendalami ilmu tentang
asam dan basa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. ASAM
a) Sejarah
Sekitar tahun 1800, banyak kimiawan Prancis
termasuk Antoine Lavoisier secara keliru berkeyakinan bahwa semua asam
mengandung oksigen. Lavoisier mendefinisikan asam sebagai zat mengandung
oksigen karena pengetahuannya akan asam kuat hanya terbatas pada asam-asam okso
dan karena is tidak mengetahui komposisi sesungguhnya dari asamasam halida,
HCI, HBr, dan HI.
Lavoisier-lah
yang memberi nama oksigen dari dua kata bahasa Yunani yaitu oxus (asam)
dan gennan (menghasilkan) yang berarti “penghasil/pembentuk asam”.
Setelah unsur klorin, bromin, dan iodin teridentifikasi dan ketiadaan oksigen
dalam asam – asam halida ditemukan oleh Sir Humphry Davy pada tahun 1810,
definisi oleh Lavoisier tersebut kemudian ditinggalkan. Kimiawan Inggris pada
waktu itu, termasuk Humphry Davy berkeyakinan bahwa semua asam mengandung
hidrogen. Setelah itu pada tahun 1884, ahli kimia Swedia yang bernama Svante
August Arrhenius dengan menggunakan landasan ini, mengemukakan teori ion dan
kemudian merumuskan pengertian asam.Basa dapat dikatakan sebagai lawan dari
asam. Jika asam dicampur dengan basa, maka kedua zat itu saling menetralkan
sehingga sifat asam dan basa dihilangkan.
b) Pengertian asam
Asam itu asalnya dari bahasa latin,
yaitu denfan ktaacidus yang artinya masam.
Asam menurut Arrhenius adalah
senyawa yang menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam pelarut air. Kekuatan
asam ditentukan oleh banyak-sedikitnya ion hidrogen yang dihasilkan. Semakin
banyak ion H+ yang dihasilkan, semakin kuat sifat asam.
Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum
merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi
modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain
(yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam
bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam; walaupun demikian,
mencicipi rasa asam, terutama asam pekat, dapat berbahaya dan tidak dianjurkan.
c) Berbagai definisi asam
Istilah
"asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan untuk hal
yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur
(bahasa Belanda), atau Säure (bahasa Jerman) yang secara harfiah
berhubungan dengan rasa masam. Dalam kimia, istilah asam memiliki arti yang
lebih khusus. Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu
definisi Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis.
Arrhenius: Menurut definisi ini, asam adalah
suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+)
ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk
zat-zat yang dapat larut dalam air. Menurut Svante Arrhenius : asam adalah zat
yang dalam air dapat melepaskan ion [H+]. Asam merupakan senyawa
yang dapat menghasilkan ion Hidrogen [H+], larutan asam mempunyai
rasa asam dan bersifat korosif.
Asam (yang sering diwakili dengan
rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi
modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain
(yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam
bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam; walaupun demikian,
mencicipi rasa asam, terutama asam pekat, dapat berbahaya dan tidak dianjurkan.
Brønsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada
basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan
definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti
pada definisi Arrhenius).
Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah
penerima pasangan elektron dari basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak
mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula
dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat
menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam
bergabung membentuk orbital molekul ikatan.
Walaupun bukan merupakan teori yang
paling luas cakupannya, definisi Brønsted-Lowry merupakan definisi yang paling
umum digunakan. Dalam definisi ini, keasaman suatu senyawa ditentukan oleh
kestabilan ion hidronium dan basa konjugat terlarutnya ketika senyawa tersebut
telah memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada. Stabilitas basa
konjugat yang lebih tinggi menunjukkan keasaman senyawa bersangkutan yang lebih
tinggi.
Istilah "asam" merupakan
terjemahan dari istilah yang digunakan untuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa
Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa Belanda), atau Säure
(bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam. Dalam kimia, istilah asam memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat
tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius,
Bronsted-Lowry dan Lewis.
Menurut definisi ini, asam adalah
suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+)
ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk
zat-zat yang dapat larut dalam air. Menurut Svante Arrhenius : asam adalah zat
yang dalam air dapat melepaskan ion [H+]. Asam merupakan senyawa
yang dapat menghasilkan ion Hidrogen [H+], larutan asam mempunyai
rasa asam dan bersifat korosif.
d) Teori Dasar asam
Svante
August Arrhenius pada tahun 1887 menyatakan bahwa : “ Molekul-molekul
elektrolit selalu menghasilkan ion-ion negatif dan positif jika dilarutkan
dalam air “Selanjutnya pada tahun 1900 Svante Arrhenius mengemukakan teori yang
dikenal samapi sekarang yaitu Teori Asam Basa Arrhenius. “ asam
merupakan suatu senyawa yagn dapat menghasilkan ion Hidrogen [H+]
bila dilarutkan dalam air dan Basa merupakan suatu senyawa yang dapat
memberikan ion Hidroksida (OH) bila dilarutkan dalam air.
1. Asam
Nitrat dalam air
HNO3 H+ + NO3
2. Asam
Klorida dalam air
HCl H+ + Cl-
Setiap molekul HNO3 dan
HCl hanya dapat menghasilkan 1 ion H+ disebut Valensi
Asam. Asam semacam ini disebut juga asam monoprotik.
Asam
yang setiap molekul cairnya menghasilkan 2 ion H+ disebut asam
diprotik.
Asam
yang setiap molekul cairnya menghasilkan 3 ion H+ disebut asam
triprotik.
Asam
diprotik dan asam triprotik dikelompokkan kedalam asam poliprotik.
Brønsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah
pemberi proton kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan
asam-basa konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan
definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti
pada definisi Arrhenius).
Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah
penerima pasangan elektron dari basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak
mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula
dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat
menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) darisuatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam
bergabung membentuk orbital molekul ikatan.
senyawa tersebut telah memberi
proton ke dalam larutan tempat asam itu berada. Stabilitas basa konjugat yang
lebih tinggi menunjukkan keasaman senyawa bersangkutan yang lebih tinggi.
e) Sifat-sifat asam
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai
berikut:
Rasa :
masam ketika dilarutkan dalam air.
Sentuhan :
asam terasa menyengat bila disentuh, terutama bila
Asamnya asam kuat.
korosif terhadap logam.
f) Sifat kimia asam
Dalam air, reaksi kesetimbangan berikut terjadi antara suatu asam
(HA) dan air, yang berperan sebagai basa,
HA + H2O ↔ A-
+ H3O+
Asam
kuat mempunyai nilai Ka yang besar (yaitu, kesetimbangan
reaksi berada jauh di kanan, terdapat banyak H3O+; hampir
seluruh asam terurai). Misalnya, nilai Ka untuk yang kecil
(yaitu, sejumlah cukup banyak HA dan A- terdapat bersama-sama dalam
larutan; sejumlah kecil H3O+ ada dalam larutan; asam
hanya terurai sebagian). Misalnya, nilai Ka untuk asam asetat
adalah 1,8 × 10-5.
Asam
kuat mencakup asam halida - HCl, HBr, dan HI. (Tetapi, asam fluorida, HF, relatif
lemah.) Asam-asam okso, yang umumnya mengandung atom pusat ber-bilangan oksidasi tinggi yang dikelilingi oksigen,
juga cukup kuat; mencakup HNO3, H2SO4, dan
HClO4.
g) Peranan Asam Dalam Kehidupan

h) dampak yang di timbulkan dari asam
Meskipun asam adalah senyawa yang sangat berguna, tetapi
asam juga dapat menimbulkan berbagai kerusakan pada bahan-bahan yang dikenainya
karena asam bersifat korosif. Salah satunya adalah peristiwa hujan asam.
Berikut adalah beberapa dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam:
§ mungubah pH tanah sehingga
kondisinya tidak sesuai dengan tumbuhan dan mengakibatkan pohon/tanaman mati.
§ dapat menghilangkan unsur-unsur hara
dalam tanah sehingga mengurangi kesuburan tanah.
§ mengubah pH air sehingga dapat
mematikan ikan-ikan dan biota-biota air.
§ merusak bangunan, terutama yang
terbuat dari batu pualam (karbonat dan logam).
i)
Pengelompokan asam
Berdasarkan kekuatannya, asam itu
terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Asam kuat
yaitu
asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (asam yang terionisasi
sempurna dalam larutannya).
2. Asam lemah
adalah
asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (hanya terionisasi
sebagian).
B. BASA
a) Pengertian
Basa
menurut Arrhenius ialah senyawa yang terlarut dalam air yang sudah
menghasilkan ion hidroksida (OH). Semakin banyaknya jumlah ion OH yang
dihasilkan, maka semakin kuat lah sifat basanya. Basa juga dapat
menetralisasikan asam (H+) dan menghasilkan air (H20).
b) Definisi basa
Devinisiumum
dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air.
Menurut
Svante Arrhenius : Basa merupakan suatu senyawa yang dapat menghasilkan
ion Hidroksida [OH], bila dilarutkan dalam air mempunyai rasa pahit dan
bersifat kaustik.
Basa
adalah lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan untuk
unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Kostik
merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. jadi kita menggunakan nama
kostik soda untuk natrium hidroksida (NaOH) dan kostik postas untuk kalium
hidroksida (KOH). Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan
basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam
larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut.
Reaksi: Kalsium Hidroksida + Asam
Sulfat ————> Kalsium Sulfat + Air
Ca(OH)2 (aq) + H2SO4
————> CaSO4(aq) + 2H2O
c) Teori Dasar
Svante August Arrhenius pada tahun 1887 menyatakan bahwa :
“ Molekul-molekul elektrolit selalu menghasilkan ion-ion negatif dan positif
jika dilarutkan dalam air “Selanjutnya pada tahun 1900 Svante Arrhenius
mengemukakan teori yang dikenal samapi sekarang yaitu Teori Asam Basa
Arrhenius. “Basa merupakan suatu senyawa yang dapat memberikan ion
Hidroksida (OH) bila dilarutkan dalam air.
Pada
kimia modern basa dapat menghasilkan ion Hidroksida (OH-) dengan 2
cara :
1) Senyawa Basa dalam pelarut air
menghasilkan ion Hidroksida (OH-) secara
langsung.NaOH Na+ + OH-
2) Senyawa Basa yang bereaksi dengan
air menghasilkan ion Hidroksida (OH-).
NH3
+ H2O NH4+ + OH-
Untuk menunjukan sifat basa, larutan
NH3 sering ditulis NH4OH.Jumlah ion (OH-) yang
dapat menghasilkan oleh suatu molekul basa disebut Valensi Biasa.
d) Contoh basa
No Nama basa Terdapat dalam
1. Aluminium hidroksida Deodoran dan antasida
2. Kalsium hidroksida Mortar dan plester
3. Magnesium hidroksida Obat urus-urus dan antasida
4. Natrium hidroksida Bahan sabun
No Nama basa Terdapat dalam
1. Aluminium hidroksida Deodoran dan antasida
2. Kalsium hidroksida Mortar dan plester
3. Magnesium hidroksida Obat urus-urus dan antasida
4. Natrium hidroksida Bahan sabun
e) Karakteristikbasa
Suatu zat dapat dikatakan basa jika zat tersebut punya sifat sebagai berikut.
Suatu zat dapat dikatakan basa jika zat tersebut punya sifat sebagai berikut.
a. Rasanya itu Pahit dan terasa licin
pada kulit.
b. Apabila dilarutkan dalam air zat
tersebut akan akan menghasilkan ion OH”.
c. Memiliki pH di atas 7 (pH > 7).
d. Bersifat elektrolit.
e. Jika diuji menggunakan kertas lakmus
akan memberikan hasil sebagai berikut.
Lakmus
merah -> berubah warnanya menjadi biru
Lakmus
biru -> tetap berwarna biru
f. Menetralkan sifat asam.
f) Pengelompokan basa
Berdasarkan kemampuan melepaskan ion
OH”, basa dapat terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Basa kuat,
yaitu
basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah yang besar. Basa kuat biasanya
disebut dengan istilah kausatik. Contohnya kayak Natrium hidroksida, Kalium
hidroksida, dan Kalsium hidroksida.
2. Basa lemah,
yaitu
basa yang bisa menghasilkan ion OH” dalam jumlah kecil.Contohnya kayak ammonia.
g) Penggunaan basa dalam suatu
kehidupan sehari-hari
a. Bahan dalam pembuatan semen.
b. Pembuatan deterjen/sabun.
c. Baking soda dalam pembuatan kue.
a. Bahan dalam pembuatan semen.
b. Pembuatan deterjen/sabun.
c. Baking soda dalam pembuatan kue.
h) Ciri-Ciri Basa
a.
Pahit dan licin di kulit
b. Mempunyai
pH lebih dari 7
c.
Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
d.
Dapat menghantarkan listrik (termasuk larutan elektrolit)
e. Dapat
menetralkan sifat asam
f. Bersifat
kausatik atau dapat merusak kulit
Sabun
merupakan salah satu contoh zat yang bersifat basa
BAB III
KESIMPULAN
Asam
dalam pelajaran kimia adalah senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam
adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang
disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa.
Asam terbagi atas dua maca yaitu asam kuat dan asam lemah. Asam mempunyai rasa
asam dan bersifat korosif.
Basa
adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air.
Basa memiliki pH lebih besar dari 7. Seperti hal-nya asam, basa juga terbagi
dua macam yaitu basa kuat dan basa lemah.
Basa
mempunyai rasa pahit dan merusak kulit, terasa licin seperti sabun bila terkena
kulit. Dan dapat menetralkan asam.
Jika
pH = 7, maka larutan bersifat netral. Jika pH < 7, maka larutan
bersifat asam. Jika pH > 7, maka larutan bersifat basa.
Disusun Oleh Lilis Suryani
Terimakasih Kepada Dosen Pengampu Zaidir, ST., MCs.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar