MASSAGE
EFFLEURAGE UNTUK DISMENORE
A.
Dismenore
1.
Pengertian
Istilah dismenore (dysmenorrhea) berasal dari kata dalam
bahasa yunani kuno (Greek) kata
tersebut berasal dari dys yang
berarti sulit, nyeri, abnormal; meno yang
berarti bulan; dan rrhea yang berarti
aliran atau arus. Secara singkat dismenore dapat di definisikan sebagai aliran
menstruasi yang sulit atau menstruasi yang mengalami nyeri (Anurogo, 2011).
Nyeri haid disebut juga dengan dismenore (Sari, 2012). Dysmenorrhea atau dismenore dalam bahasa Indonesia berarti nyeri
pada saat menstruasi (Icemi & Wahyu, 2013). Menurut Reeder (2013) dismenore
yakni nyeri menstruasi yang dikarakteristikan sebagai nyeri singkat sebelum atau
selama menstruasi. Nyeri ini berlangsung selama satu sampai beberapa hari
selama menstruasi. Dismenore merupakan nyeri menstruasi yang dikarakteristikan
sebagai nyeri singkatsebelum awitan atau selama menstruasi yang merupakan
permasalahan ginekologikal utama, yang sering dikeluhkan oleh wanita
(Lowdermilk et al, 2011). Dismenore merupakan masalah yang sering terjadi pada
wanita yang sedang mengalami haid atau menstruasi (Hendrik,2006).
Dari berbagai pendapat, dapat
disimpulkan dismenore merupakan adanya gangguan fisik pada wanita yang
mengalami menstruasi, yang dikarakteristikan dengan adanya nyeri pada saat
menstruasi, dan nyeri tersebut bisa terjadi sebelum atau selama menstruasi
dalam waktu yang singkat.
Menurut Icemi Sukarni, K dan Wahyu, P
(2013) ada dua tipe-tipe dari dysmenorrhea,
yaitu:
a.
Primary dysmenorrhea, adalah nyeri haid yang
dijumpai pada alat- alat genital yang nyata. Dismenore primer terjadi beberapa
waktu setelah menarche.Dismenore primer adalah suatu kondisi yanG di hubungkan dengan siklus ovulasi (Lowdermilk,
Perry, & Cashion, 2011).
b.
Secondary dysmenorrhea, adalah nyeri saat
menstruasi yang disebabkan oleh kelainan ginekologi atau kandungan. Pada umumnya terjadi pada
wanita yang berusia lebih dari 25 tahun. Dismenore sekunder adalah
nyeri menstruasi yang berkembang dari dismenore primer yang terjadi
sesudah usia 25 tahun dan penyebabnya karena kelainan pelvis
(Perry,Hockenberry, Lowdermilk, & Wilson,2011.
2.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dismenore
Penyebab terjadinya dismenore yaitu
keadaan psikis dan fisik seperti stres, shock, penyempitan pembuluh darah,
penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun (Diyan, 2013).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dismenore menurut Arulkum
Penyebab terjadinya dismenore yaitu
keadaan psikis dan fisik seperti stres, shock, penyempitan pembuluh darah,
penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun (Diyan, 2013).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dismenore menurut Arulkum
a.
Faktormenstruasi
·
Menarche dini, gadisremaja dengan
usia menarche dini insiden
dismenorenya lebihtinggi.
·
Masa menstruasi yang panjang, terlihat bahwa perempuan dengan
siklus yang panjang mengalami dismenore yang lebih parah.
b.
Paritas, insidendismenorelebih rendah pada wanita
multiparitas. Hal ini menunjukkan bahwa insiden dismenoreprimer menurun setelah
pertama kali melahirkan juga akan menurun dalam hal tingkatkeparahan.
c.
Olahraga, berbagaijenisolahraga dapat mengurangi dismenore.
Hal itu juga terlihat bahwa kejadian dismenore pada atlet lebih rendah,
kemungkinan karena siklus yang anovulasi. Akan tetapi, bukti untuk penjelasan
itu masihkurang.
d.
Pemilihanmetodekontrasepsi, jika menggunakan kontrasepsi oral
memperburuk kondisi. Selain itu, penggunaan jenis kontrasepsi lainnya dapat
mempengaruhi nyeri dismenore Riwayatkeluarga, mungkindapat membantu untuk membedakan
endometriosis dengan dismenoreprimer.
e.
Faktorpsikologis(stres) Pada
gadis-gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika mereka tidak
mendapat penjelasan yang baik tentang proses haid, mudah timbul dismenore.
Selain itu, stres emosional dan ketegangan yang dihubungkan dengan sekolah atau
pekerjaan memperjelas beratnya nyeri.
3.
Jenis-jenisdismenore
Smeltzer (2002) menyebutkan bahwa
dismenore ada dua yaitu primer dan sekunder.
a.
Dismenore Primer
Dismenore primer adalah menstruasi
yang sangat nyeri, tanpa patologi pelvis yang dapat diidentifikasi, dapat
terjadi pada waktu menarche atau segera setelahnya. Dismenore ditandai oleh
nyeri kram yang dimulai sebelum atau segera setelah awitan aliran menstrual dan
berlanjut selama 48 jam hingga 72 jam. Pemeriksaan pelvis menunjukkan temuan
yang normal. Dismenore didugasebagai akibat dari pembentukan prostaglandin yang
berlebihan, yang menyebabkan uterus untuk berkontraksi secara berlebihan dan
juga mengakibatkan vasospasme arteriolar. Dengan bertambahnya usia wanita,
nyeri cenderung untuk menurun dan akhirnya hilang sama sekali setelah
melahirkan anak (Smeltzer, 2002).
Bisa juga nyeri pada pantat, rasa
nyeri pada paha bagian dalam, mual, muntah, diare, pusing atau bahkan pingsan.
Jadi Anda menderita dismenore, biasanya keluhan-keluhan yang paling hebat
muncul pada hari pertama haid. Keluhan akan mulai berkurang pada hari-hari
berikutnya. Umumnya berlangsung tidak lebih dari 12-16 jam. Namun, ada juga
wanita yang mengalami mulai dari awal hingga hari terakhir haid, yaitu sekitar
5-6 hari (Ramaiah, 2006).
4.
DismenoreSekunder
Dismenore sekunder berhubungan dengan kelainan yang
jelas, kelainan anatomis ini kemungkinan adalah haid disertai infeksi,
endometriosis, mioma uteri, polip endometrial, stenosis serviks, IUD juga dapat
merupakan penyebab dismenore ini (Bobak, 2004).
Pasien dismenore sekunder sering mengalami nyeri yang
terjadi beberapa hari sebelum haid disertai ovulasi dan kadangkala pada saat
melakukan hubungan seksual (Smeltzer,2002)
B. massage effleurage
1.
Pengertian Teknik Effleurage
Effleurage adalah teknik pemijatan berupa usapan
lembut, lambat dan panjang atau tidak putus-putus. Teknik ini menimbulkan efek
relaksasi. Dalam persalinan, effleurage dilakukan dengan menggunakan ujung jari
yang ditekan lembut dan ringan. Lakukan usapan dengan ringan dan tanpa tekanan
kuat, tetapi usahakan ujung jari tidak lepas dar permukaan kulit (Maemunah, 2009).
2.
Manfaat Teknik Effleurage
Teknik effleurage artinya menekan degan lembut
memijat atau melutut dengan tangan untuk melancarkan peredara darah. Dengan
teknik memijat dan tenang berirama, bertekanan lembut kearah distal atau kearah
bawah ( cassar, mp.1999). suatu rangsangan pada kulit abdomen dengan melakukan
usapan menggunakan ujung-ujung jari telapak tangan dengan arah gerakan
membentuk pola geraka seperti kupu-kupu abdomen seiring degan pernafasan
abdomen (potter dan perry 2006). Kedua
tekik tersebut bertujuan untuk meingkatkan sirkulasi arah, member tekanan,
menghangatkan otot abdomen danmeningkatkan relaksasi fisik (jurnal occupational
and environment medicine, 2008)
Disusun oleh Lilis Suryani
Terimakasih kepada Dosen pengampu Zaidir, ST., MCs.
Disusun oleh Lilis Suryani
Terimakasih kepada Dosen pengampu Zaidir, ST., MCs.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar