Jumat, 19 Juli 2019

Message Effleurage Untuk Dismenore




MASSAGE EFFLEURAGE UNTUK DISMENORE
A.    Dismenore
1.      Pengertian
Istilah dismenore (dysmenorrhea) berasal dari kata dalam bahasa yunani kuno (Greek) kata tersebut berasal dari dys yang berarti sulit, nyeri, abnormal; meno yang berarti bulan; dan rrhea yang berarti aliran atau arus. Secara singkat dismenore dapat di definisikan sebagai aliran menstruasi yang sulit atau menstruasi yang mengalami nyeri (Anurogo, 2011). Nyeri haid disebut juga dengan dismenore (Sari, 2012). Dysmenorrhea atau dismenore dalam bahasa Indonesia berarti nyeri pada saat menstruasi (Icemi & Wahyu, 2013). Menurut Reeder (2013) dismenore yakni nyeri menstruasi yang dikarakteristikan sebagai nyeri singkat sebelum atau selama menstruasi. Nyeri ini berlangsung selama satu sampai beberapa hari selama menstruasi. Dismenore merupakan nyeri menstruasi yang dikarakteristikan sebagai nyeri singkatsebelum awitan atau selama menstruasi yang merupakan permasalahan ginekologikal utama, yang sering dikeluhkan oleh wanita (Lowdermilk et al, 2011). Dismenore merupakan masalah yang sering terjadi pada wanita yang sedang mengalami haid atau menstruasi (Hendrik,2006).
Dari berbagai pendapat, dapat disimpulkan dismenore merupakan adanya gangguan fisik pada wanita yang mengalami menstruasi, yang dikarakteristikan dengan adanya nyeri pada saat menstruasi, dan nyeri tersebut bisa terjadi sebelum atau selama menstruasi dalam waktu yang singkat.
Menurut Icemi Sukarni, K dan Wahyu, P (2013) ada dua tipe-tipe dari dysmenorrhea, yaitu:
a.       Primary dysmenorrhea, adalah nyeri haid yang dijumpai pada alat- alat genital yang nyata. Dismenore primer terjadi beberapa waktu setelah menarche.Dismenore primer adalah suatu kondisi yanG di hubungkan dengan siklus ovulasi (Lowdermilk, Perry, & Cashion, 2011).
b.      Secondary dysmenorrhea, adalah nyeri saat menstruasi yang disebabkan oleh kelainan ginekologi atau kandungan. Pada umumnya terjadi pada wanita yang berusia lebih dari 25 tahun. Dismenore sekunder adalah nyeri menstruasi yang berkembang dari dismenore primer yang terjadi sesudah usia 25 tahun dan penyebabnya karena kelainan pelvis (Perry,Hockenberry, Lowdermilk, & Wilson,2011.
2.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dismenore
Penyebab terjadinya dismenore yaitu keadaan psikis dan fisik seperti stres, shock, penyempitan pembuluh darah, penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun (Diyan, 2013). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dismenore menurut Arulkum
Penyebab terjadinya dismenore yaitu keadaan psikis dan fisik seperti stres, shock, penyempitan pembuluh darah, penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun (Diyan, 2013). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dismenore menurut Arulkum
a.       Faktormenstruasi
·         Menarche dini, gadisremaja dengan usia menarche dini insiden dismenorenya lebihtinggi.
·         Masa menstruasi yang panjang, terlihat bahwa perempuan dengan siklus yang panjang mengalami dismenore yang lebih parah.
b.      Paritas, insidendismenorelebih rendah pada wanita multiparitas. Hal ini menunjukkan bahwa insiden dismenoreprimer menurun setelah pertama kali melahirkan juga akan menurun dalam hal tingkatkeparahan.
c.       Olahraga, berbagaijenisolahraga dapat mengurangi dismenore. Hal itu juga terlihat bahwa kejadian dismenore pada atlet lebih rendah, kemungkinan karena siklus yang anovulasi. Akan tetapi, bukti untuk penjelasan itu masihkurang.
d.      Pemilihanmetodekontrasepsi, jika menggunakan kontrasepsi oral memperburuk kondisi. Selain itu, penggunaan jenis kontrasepsi lainnya dapat mempengaruhi nyeri dismenore Riwayatkeluarga, mungkindapat membantu untuk membedakan endometriosis dengan dismenoreprimer.
e.       Faktorpsikologis(stres) Pada gadis-gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika mereka tidak mendapat penjelasan yang baik tentang proses haid, mudah timbul dismenore. Selain itu, stres emosional dan ketegangan yang dihubungkan dengan sekolah atau pekerjaan memperjelas beratnya nyeri.
3.      Jenis-jenisdismenore
Smeltzer (2002) menyebutkan bahwa dismenore ada dua yaitu primer dan sekunder.
a.       Dismenore Primer
Dismenore primer adalah menstruasi yang sangat nyeri, tanpa patologi pelvis yang dapat diidentifikasi, dapat terjadi pada waktu menarche atau segera setelahnya. Dismenore ditandai oleh nyeri kram yang dimulai sebelum atau segera setelah awitan aliran menstrual dan berlanjut selama 48 jam hingga 72 jam. Pemeriksaan pelvis menunjukkan temuan yang normal. Dismenore didugasebagai akibat dari pembentukan prostaglandin yang berlebihan, yang menyebabkan uterus untuk berkontraksi secara berlebihan dan juga mengakibatkan vasospasme arteriolar. Dengan bertambahnya usia wanita, nyeri cenderung untuk menurun dan akhirnya hilang sama sekali setelah melahirkan anak (Smeltzer, 2002).
Bisa juga nyeri pada pantat, rasa nyeri pada paha bagian dalam, mual, muntah, diare, pusing atau bahkan pingsan. Jadi Anda menderita dismenore, biasanya keluhan-keluhan yang paling hebat muncul pada hari pertama haid. Keluhan akan mulai berkurang pada hari-hari berikutnya. Umumnya berlangsung tidak lebih dari 12-16 jam. Namun, ada juga wanita yang mengalami mulai dari awal hingga hari terakhir haid, yaitu sekitar 5-6 hari (Ramaiah, 2006).
4.      DismenoreSekunder
Dismenore sekunder berhubungan dengan kelainan yang jelas, kelainan anatomis ini kemungkinan adalah haid disertai infeksi, endometriosis, mioma uteri, polip endometrial, stenosis serviks, IUD juga dapat merupakan penyebab dismenore ini (Bobak, 2004).
Pasien dismenore sekunder sering mengalami nyeri yang terjadi beberapa hari sebelum haid disertai ovulasi dan kadangkala pada saat melakukan hubungan seksual (Smeltzer,2002)



B.     massage effleurage
1.      Pengertian Teknik Effleurage
Effleurage adalah teknik pemijatan berupa usapan lembut, lambat dan panjang atau tidak putus-putus. Teknik ini menimbulkan efek relaksasi. Dalam persalinan, effleurage dilakukan dengan menggunakan ujung jari yang ditekan lembut dan ringan. Lakukan usapan dengan ringan dan tanpa tekanan kuat, tetapi usahakan ujung jari tidak lepas dar permukaan kulit  (Maemunah, 2009).
2.      Manfaat Teknik Effleurage
Teknik effleurage artinya menekan degan lembut memijat atau melutut dengan tangan untuk melancarkan peredara darah. Dengan teknik memijat dan tenang berirama, bertekanan lembut kearah distal atau kearah bawah ( cassar, mp.1999). suatu rangsangan pada kulit abdomen dengan melakukan usapan menggunakan ujung-ujung jari telapak tangan dengan arah gerakan membentuk pola geraka seperti kupu-kupu abdomen seiring degan pernafasan abdomen (potter dan perry  2006). Kedua tekik tersebut bertujuan untuk meingkatkan sirkulasi arah, member tekanan, menghangatkan otot abdomen danmeningkatkan relaksasi fisik (jurnal occupational and environment medicine, 2008)


Disusun oleh Lilis Suryani


Terimakasih kepada Dosen pengampu Zaidir, ST., MCs.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar