Selasa, 16 Juli 2019

Prinsip Diet Ibu Hamil Dengan Anemia dan Konstipasi



A.    Prinsip Diet Ibu Hamil Dengan Anemia
1.      Pengertian Ibu Hamil Dengan Anemia
Menurut WHO, anemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai penurunan kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dl selama masa kehamilan dan kurang dari 10 g/dl selama masa post partum.Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan  dampak yang membahayakan bagi ibu danjanin. Pada ibu hal ini dapat meningkatkan resiko terjadinya perdarahan postpartum. Bila terjadi sejak awal kehamilan dapat menyebabkan terjadinya persalinan prematur.
Wintrobe mengemukakan bahwa manifestasi klinis dari anemia defisiensi besi sangat bervariasi, bisa hampir tanpa gejala, bisa juga gejala-gejala penyakit dasarnya yang menonjol, ataupun bisa ditemukan gejala anemia bersama-sama dengan gejala penyakit dasarnya. Gejala-gejala dapat berupa kepala pusing, palpitasi, berkunang-kunang, perubahan jaringan epitel kuku, gangguan sistem neurumuskular, lesu, lemah, lelah, disphagia dan pembesaran kelenjar limpa. Pada umumnya sudah disepakati bahwa bila kadar hemoglobin < 7 gr/dl maka gejala -gejala dan tanda-tanda anemia akan jelas.
      Sedangkan faktor predisposisi terbesar terjadinya anemia adalah status gizi yang buruk dengan defisiensi multivitamin, dimana hal ini masih banyak terjadi di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia.
Secara umum klasifikasi anemia dalam kehamilan dibagi menjadi :
a)      Anemia Defisiensi Besi sebanyak 62,3%
b)      Anemia Megalobalstik sebanyak 29%
c)      Anemia ini disebabkan karena defisiensi asam folat (pteroylglutamic acid) dan defisiensi vitamin B12 (cyanocobalamin) walaupun jarang.
d)     Anemia Hipoplastik dan Aplastik sebanyak 8%
e)      Anemia disebabkan karena sumsum tulang belakang kurang mampu membuat sel-sel
f)       darah baru.
g)      Anemia Hemolitik sebanyak 0,7%
2.      Etiologi Anemia Pada Kehamilan
Etiologi anemia dalam kehamilan sama seperti yang terjadi pada wanita yang tidak hamil. Semua anemia yang terdapat pada wanita usia reproduktif dapat menjadi faktor penyulit dalam kehamilan. Penyebabnya antara lain :
a)      Makanan yang kurang bergizi.
b)      Gangguan pencernaan dan malabsorpsi,
c)      Kurangnya zat besi dalam makanan.
d)     Kebutuhan zat besi yang meningkat.
     Etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan, yaitu:
a)      Hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah.
b)      Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma.
c)      Kurangnya zat besi dalam makanan.
d)     Kebutuhan zat besi meningkat.
e)      Gangguan pencernaan dan absorbsi
3.      Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil
     Anemia disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari pada pembuatannya. Menurut penelitian, ibu hamil dengan anemia paling banyak disebabkan oleh kekurangan zat besi (Fe) serta asam folat dan vitamin B12. Pemberian makanan atau diet pada ibu hamil dengan anemia pada dasarnya ialah memberikan makanan yang banyak mengandung protein, zat besi (Fe), asam folat, dan vitamin B12 dengan anemia pada dasarnya ialah memberikan makanan yang banyak mengandung protein, zat besi (Fe), asam folat, dan vitamin B12.
a)      Kekurangan zat besi
b)      vitamin B12 atau asam folat
c)      Kerusakan pada sumsum tulang atau ginjal
d)     Kehilangan darah akibat pendarahan dalam atau siklus haid perempuan
e)      Penghancuran sel darah merah (anemia hemolitik)
f)       Infeksi HIV
g)      Kekurangan zat besi   
h)      Perdarahan
i)        Genetik
j)        Kekurangan vitamin B12
k)      Kekurangan asam folat
l)        Pecahnya dinding sel darah merah
m)    Gangguan sumsum tulang
4.      Patofisiologi Anemia Pada Kehamilan
Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh karena perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta dari pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester ke II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterem serta kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma seperti laktogen plasenta, yang menyebabkan peningkatan sekresi aldesteron.
5.      Derajat Anemia
Nilai ambang batas yang digunakan untuk menentukan status anemia ibu hamil, didasarkan pada criteria WHO tahun 1972 yang ditetapkan dalam 3 kategori, yaitu normal (≥11 gr/dl), anemia ringan (8-11 g/dl), dan anemia berat (kurang dari 8 g/dl). Berdasarkan hasil pemeriksaan darah ternyata rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil adalah sebesar 11.28 mg/dl, kadar hemoglobin terendah 7.63 mg/dl dan tertinggi 14.00 mg/dl. Kecukupan gizi yang dianjurkan bagi wanita hamil Zat Gizi Tidak Hamil Hamil Energi (Kal) 1900 ± 285 Protein (g) 44 ± 12 Vitamin A (RE) 500 ± 200 Vitamin C (mg) 30 ± 10 Asam folat (mcg) 150 ± 50 Niasin (mg) 8,4 ± 1,3 Riboflavin (mg) 1,0 ± 0,2 Tiamin (mg) 0,9 ± 0,2 Vitamin B12 (mcg) 1,0 ± 0,3 Kalsium 600 ± 400 Fosfor 450 ± 200 Iodium 150 ± 25 Besi 25 ± 20 Zinc 15 ± 5
6.       Dampak Anemia Defisiensi Zat Besi Pada Kehamilan
Anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Risiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka kematian perinatal meningkat. Di samping itu, perdarahan antepartum dan postpartum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemis dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan darah. Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan abortus, partus imatur/prematur), gangguan proses persalinan (inertia, atonia, partus lama, perdarahan atonis), gangguan pada masa nifas (subinvolusi rahim, daya tahan terhadap infek¬si dan stress kurang, produksi ASI rendah), dan gangguan pada janin (abortus, dismaturitas, mikrosomi, BBLR, kematian perinatal, dan lain-lain)
7.       Pencegahan Anemia
Anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Zat besi dapat diperoleh dengan cara mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti sapi. Zat besi juga dapat ditemukan pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta kacang-kacangan. Perlu diperhatikan bahwa zat besi yang terdapat pada daging lebih mudah diserap tubuh daripada zat besi pada sayuran atau pada makanan olahan seperti sereal yang diperkuat dengan zat besi. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian suplemen Fe dosis rendah 30 mg pada trimester ketiga ibu hamil non anemik (Hb lebih/=11g/dl), sedangkan untuk ibu hamil dengan anemia defisiensi besi dapat diberikan suplemen Fe sulfat 325 mg 60-65 mg, 1-2 kali sehari. Untuk yang disebabkan oleh defisiensi asam folat dapat diberikan asam folat 1 mg/hari atau untuk dosis pencegahan dapat diberikan 0,4 mg/hari. Dan bisa juga diberi vitamin B12 100-200 mcg/hari
8.      Prinsip Diet Pada Ibu Hamil Dengan Anemia
 Prinsip Diet Pada Ibu Hamil Dengan Anemia
a)      Mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi seperti daging merah, hati sapi, hati ayam, bayam, brokoli, kacang-kacangan, rumput laut, tahu, tempe Kebutuhan
b)      Kebuhan zat besi saat hamil adalah 30-60 mg/hari. Zat besi dari makanan hewani lebih mudah diserap tubuh daripada makanan nabati.
c)      Mengkonsumsi vitamin C karena dapat membantu penyerapan zat besi di  usus.
d)     Makanan yang dapat membantu penyerapan zat besi yaitu daun singkong, daun katuk, bayam, jeruk, jambu, tomat.
e)      Hindari mengkomsumsi makanan yang dapat mengganggu penyerapan zat besi seperti teh, kopi, susu, obat-obatan. Sebaiknya beri jarak waktu mengkonsumsinya sekitar 2-4 jam
f)       Minum suplemen penambah zat besi dengan resep dokter.
B.     Prinsip Diet Ibu Hamil Dengan Konstipasi
1.      Pengertian Konstipasi
Konstipasi atau lebih dikenal dengan SEMBELIT merupakan gangguan pencernaan yang sangat umum dialami oleh wanita yang tengah mengandung. Hal ini disebabkan oleh hormon progesteron yang menjadi salah satu hormon kehamilan yang membuat otot usus menjadi lebih rileks sehingga gerakannya pun menjadi lebih lambat.
Diperkirakan 11-38% wanita hamil pernah mengalami konstipasi. Keluhan yang paling umum adalah mengedan terlalu kuat, feses yang keras dan rasa pengeluaran feses yang tidak komplit. Resiko konstipasi pada wanita hamil semakin besar jika sudah mempunyai riwayat konstipasi sebelumnya dan riwayat konsumsi suplemen besi. Prevalensi konstipasi hampir sama antara trimester pertama, kedua dan ketiga selama kehamilan (Sembiring, 2015).
Sama dengan gangguan lain pada ibu hamil, konstipasi pada ibu hamil pun harus diwaspadai. Hal ini demi menjaga kesehatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya. Gangguan konstipasi yang dialami oleh ibu hamil bahkan bisa menjadi parah jika ibu hamil itu sendiri memiliki kecenderungan susah untuk buang air besar, ketika mengalami morning sickness sehingga dengan begitu ia tidak bisa makan dengan normal yang mana pada akhirnya akan mengganggu perkembangan serta kesehatan janin yang ada di dalam kandungannya.
2.    Gejala Konstipasi Pada Ibu Hamil
Gejala konstipasi pada ibu hamil Umumnya sama dengan pada orang normal. Berikut ini gejala konstipasi pada ibu hamil:
a)      Mengedan kuat pada > 1 kali dalam 4 kali defekasi
b)      Konsistensi feses keras pada > 1 kali dalam 4 kali defekasi
c)      Rasa pengeluaran feses yang tidak komplit > 1 kali dalam 4 kali defekasi
d)     Diperlukan tindakan manual > 1 kali dalam 4 kali defekasi (misalnya menggunakan jari, menyokong rongga pelvis)
e)      Tidak disertai feses cair
f)       imbul rasa sakit dibagian bawah perut
g)      Perut terasa kembung dan penuh
h)      Jeda buang air besar antara 1-2 hari
i)        Terkadang menyebabkan pendarahan
3.       Cara Atasi Konstipasi Selama Hamil
Pengaturan pola makan dan aktivitas selama kehamilan adalah terapi pertama yang dapat dilakukan oleh ibu hamil ketika mengalami konstipasi. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah :
a)      Meningkatkan kebutuhan serat pada wanita hamil sama dengan orang normal yakni sekitar 25-30 gram per hari. Serat makanan terdiri dari serat larut dan serat tidak larut. Serat larut akan mengalami fermentasi di usus besar dan memperlambat pengosongan lambung, menahan air dan membentuk gel. Contohnya apel, jeruk, pepaya dan strawberi. Serat tidak larut sukar difermentasi, memperpendek waktu transit di usus dan memperbesar massa tinja. Serat tidak larut banyak terdapat pada sereal, sayur-sayuran (kangkung, bayam, daun sungkong), kacang-kacangan, dan biji-bijian. Hindari konsumsi serat yang berlebihan secara bersamaan dalam waktu cepat karena akan menimbulkan kembung, sebah dan rasa tidak nyaman di perut.
b)      Meminum jus buah dan sayuran sebagai alternatif untuk ibu hamil yang kesulitan  mengkonsumsi buah dan sayur secara rutin.
c)      Asupan cairan yang cukup, wanita hamil membutuhkan asupan cairan 300 ml lebih banyak dari rata-rata 2 L cairan yang dikonsumsi orang normal. Pagi hari setelah bangun tidur usahakan untuk mengkonsumsi segelas air untuk merangsang defekasi
d)     Hindari makan porsi besar 3 kali sehari tetapi makanlah dengan porsi kecil dan sering
e)      Hindari ketegangan psikis seperti stres dan cemas.
f)       Jangan menahan rasa ingin buang air besar karena akan memperbesar resiko konstipasi .
g)      Pemberian probiotik pada wanita hamil juga dianjurkan karena dapat memperbaiki keseimbangan flora kolon dan memperbaiki fungsi pencernaan.
h)      Sebaiknya hindari minuman bersoda, alkohol dan kopi
i)        Aktifitas fisik rutin dapat merangsang peristaltik usus untuk bekerja normal sehingga memperpendek waktu transit di saluran pencernaan dan membantu pengeluaran tinja. Olahraga disesuaikan dengan kondisi serta kemampuan fisik selama kehamilan. Jika usia kehamilan bertambah, disarankan untuk mengurangi aktifitas rutin dan olahraga yang dilakukan. Olahraga yang dapat dilakukan berupa gerak lambat dan jarak pendek misalnya yoga; berjalan kaki sekitar 15-30 menit setiap harinya. Bila sudah melewati minggu ke-20 kehamilan atau sekitar bulan ke-5 dapat dimulai olahraga berupa senam hamil (Sembiring, 2015; Siswosuharjo dan Chakrawati, 2010; Emilia dan Freitag, 2010).
4.      Diet Ibu Hamil Dengan Konstipasi
a)      Banyak makan diet berserat.
W.K. kellog,  pendiri perusahaan sereal, pada awal abad ini, pertama menyarankan bahwa kulit ari atau bagian luar dari biji gandum dapat mengobati sembelit. Pada saat itu, ia lebih mempertimbangakn bentuk serpihan (flake) daripada sereal. Sekarang ini, setelah beribu – ribu juta karton bran flake, idenya didokumentasikan oleh bukti ilmiah. Kulit ari (bran) dan bukti ilmiah. Kulit ari (bran) dan bentuk lain dari serat (bahan yang terdapat di sekeliling dan mendukung dinding sel tanaman) bergerak melalui saluran pencernaan tanpa berubah bentuk, tetapi meskipun saluran pencernaan memiliki pengaruh kecil terhadap serat, serat memiliki pengaruh besar terhadap saluran pencernaan. Karena serat bergerak melalui usus, serat menyerap air sehingga melunakan kotoran (faeses) dan mempercepat dikeluarkan. Jadi turuti nasehat dari kellog (dan dari C.W. post, pendukung lain dari sistem vegetarian dan diet tinggi serat). Jika sembelit membuat anada menderita, atau lebih baik sebelum hal ini terjadi, maka banyak makan diet berserat. Diet makanan terbaik cukup mengandung makanan berserat, tetapi anda dapat meningkatkan jumlahnya dengan memilih makanan-makanan yang paling tinggi kadar seratnya.hal ini berarti banyak biji-bijian , buah dan sayuran segar (beberapa mentah, jika perlu masih dengan kulit maih tersisa, tetapi dibersihkan dengan baik), kacang-kacangan kering (kacang dan pea), kacang dan biji-bijian, tetapi sedikit makanan olahan. Lebih disukai buah utuh daripada jus, sayuran yang di masak setengah matang daripada yang lunak dan matang. Jika anda sudah terbiasa banyak makan diet amerika yang kadar seratnya rendah, jangan makan makanan berserat tinggi dalam waktu semalam. Namun, selama jangka waktu enam minggu, secara bertahap, tambahkan bahan pangan yang mengandung serat tinggi dalam diet anda. Mula-mula anda mungkin akan mengalami rasa ingin kentut yang berlebihan, tetapi hal ini akan lenyap segera sesudah tubuh anda terbiasa dengan makanan baru. Bahkan jika anda terbiasa dengan diet tinggi serat, jangan terlalu banyak makan serat selama kehamilan. (Hal ini cenderung menjadi masalah bagi para vegetarian, yang tergantung pada kacang-kacangan untuk sumber protein mereka). Kelebihan serat dapat membawa keluar nutrisi sari sistem tubuh anda sebelum nutrisi tersebut sempat diserap untuk digunakan oleh tubuh anda dan bayi. Dan karena kalsium terutama rentan terhadap pengaruh serat, jangan bersamaan dengan makan makanan yang mengandung kalsium tinggi.


b)      Banyak minum
membuat serat bekerja adalah daya tariknya terhadap air. Dengan menyerap semua cairan yang tersedia, serat menjaga tinja tetap lunak dan mudah bergerak. Kekurangan cairan dapat menghambat daya keja serat. Anda seharusnya makan sedikitnya kouta cairan pada pada daily dozen (terutama air dan buah dan jus sayuran (setiap hari, terlebih jika anda menambahkan bran pada diet anda. Tonik spa kesehatan favorit, air panas dengan jus lemon (tidak diberi gula), adalah hal pertama pada pagi hari yang seringkali menyebabkan efek anti  sembelit. Jus prem dalam dosis sedikit juga dapat sedikit membantu anti sembelit.
c)      Berilah waktu
sisakan lima menit untuk sarapan sebelum anda meninggalkan rumah di pagi hari, dan peluangnya adalah anda akan meninggalkan kamar mandi dengan tugas yang belum selesai. Sebagai gantinya, bangunlah lebih pagi dan cobalah sarapan sedikitnya setengah jam sebelum berangakat. Hal ini akan memberikan waktu bagi saluran pencernaan untuk melakukan tugasnya.
d)     Berolahraga
saluran pencernaan akan bergerak lebih cepat jika anda melakukan olahraga. Tubuh yang tak-aktif akan menyebabkan usus tidak aktif akan menyebabkan usus tidak aktif pula. Jadi anda harus melakukan sedikit olahraga setiap hari, bahkan hanya dengan 20 menit berjalan kaki.
e)      Makanlah bran, sebagai pilihan terakhir
jika setelah beberapa minggu dengan diet tinggi serat, sembelit masih berlangsung, cobalah menambah satu sendok makan penuh bran yang masih belum diproses pada diet anda. Jangan tambahkan pda sereal anda jika anda makan seral dengan susu. Sebagi gantinya, makanlah bran sebagai snack, dengan saus apel yang tidak diberi gula atau keju cottage (keduanya mengikat flake kecil sehingga mudah ditelan), telah dengan cairan, atau segelas jus buah. Jika setelah beberapa hari sembelit masih merupakan masalah, tambahkan satu sendok makan bran lagi. Jika bran ini masih tidak mengaktifkan saluran pembuangan, datanglah ke dokter. 

Disusun oleh Lilis Suryani


Terimakasih Kepada Dosen Pengampu Zaidir, ST., MCs. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar