A. Prinsip Diet
Ibu Hamil Dengan Anemia
1.
Pengertian Ibu Hamil Dengan Anemia
Menurut WHO,
anemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai penurunan kadar hemoglobin kurang
dari 11 g/dl selama masa kehamilan dan kurang dari 10 g/dl selama masa post
partum.Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan dampak yang membahayakan bagi ibu danjanin.
Pada ibu hal ini dapat meningkatkan resiko terjadinya perdarahan postpartum.
Bila terjadi sejak awal kehamilan dapat menyebabkan terjadinya persalinan
prematur.
Wintrobe
mengemukakan bahwa manifestasi klinis dari anemia defisiensi besi sangat bervariasi,
bisa hampir tanpa gejala, bisa juga gejala-gejala penyakit dasarnya yang
menonjol, ataupun bisa ditemukan gejala anemia bersama-sama dengan gejala
penyakit dasarnya. Gejala-gejala dapat berupa kepala pusing, palpitasi,
berkunang-kunang, perubahan jaringan epitel kuku, gangguan sistem
neurumuskular, lesu, lemah, lelah, disphagia dan pembesaran kelenjar limpa.
Pada umumnya sudah disepakati bahwa bila kadar hemoglobin < 7 gr/dl maka
gejala -gejala dan tanda-tanda anemia akan jelas.
Sedangkan
faktor predisposisi terbesar terjadinya anemia adalah status gizi yang buruk
dengan defisiensi multivitamin, dimana hal ini masih banyak terjadi di
negara-negara berkembang termasuk di Indonesia.
Secara umum
klasifikasi anemia dalam kehamilan dibagi menjadi :
a)
Anemia Defisiensi Besi sebanyak 62,3%
b)
Anemia Megalobalstik sebanyak 29%
c)
Anemia ini disebabkan karena defisiensi asam folat
(pteroylglutamic acid) dan defisiensi vitamin B12 (cyanocobalamin) walaupun
jarang.
d)
Anemia Hipoplastik dan Aplastik sebanyak 8%
e)
Anemia disebabkan karena sumsum tulang belakang kurang
mampu membuat sel-sel
f)
darah baru.
g)
Anemia Hemolitik sebanyak 0,7%
2.
Etiologi Anemia Pada Kehamilan
Etiologi anemia dalam kehamilan sama seperti yang
terjadi pada wanita yang tidak hamil. Semua anemia yang terdapat pada wanita
usia reproduktif dapat menjadi faktor penyulit dalam kehamilan. Penyebabnya
antara lain :
a)
Makanan yang kurang bergizi.
b)
Gangguan pencernaan dan malabsorpsi,
c)
Kurangnya zat besi dalam makanan.
d)
Kebutuhan zat besi yang meningkat.
Etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan, yaitu:
a)
Hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran
darah.
b)
Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan
plasma.
c)
Kurangnya zat besi dalam makanan.
d)
Kebutuhan zat besi meningkat.
e)
Gangguan pencernaan dan absorbsi
3.
Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil
Anemia disebabkan karena penghancuran sel
darah merah berlangsung lebih cepat dari pada pembuatannya. Menurut penelitian,
ibu hamil dengan anemia paling banyak disebabkan oleh kekurangan zat besi (Fe)
serta asam folat dan vitamin B12. Pemberian makanan atau diet pada ibu hamil
dengan anemia pada dasarnya ialah memberikan makanan yang banyak mengandung
protein, zat besi (Fe), asam folat, dan vitamin B12 dengan anemia pada dasarnya
ialah memberikan makanan yang banyak mengandung protein, zat besi (Fe), asam
folat, dan vitamin B12.
a)
Kekurangan zat besi
b)
vitamin B12 atau asam folat
c)
Kerusakan pada sumsum tulang atau ginjal
d)
Kehilangan darah akibat pendarahan dalam atau siklus
haid perempuan
e)
Penghancuran sel darah merah (anemia hemolitik)
f)
Infeksi HIV
g) Kekurangan
zat besi
h)
Perdarahan
i)
Genetik
j)
Kekurangan vitamin B12
k)
Kekurangan asam folat
l)
Pecahnya dinding sel darah merah
m)
Gangguan sumsum tulang
4.
Patofisiologi Anemia Pada Kehamilan
Perubahan hematologi sehubungan
dengan kehamilan adalah oleh karena perubahan sirkulasi yang makin meningkat
terhadap plasenta dari pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65%
dimulai pada trimester ke II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9
dan meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterem serta
kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume
plasma seperti laktogen plasenta, yang menyebabkan peningkatan sekresi
aldesteron.
5.
Derajat Anemia
Nilai ambang
batas yang digunakan untuk menentukan status anemia ibu hamil, didasarkan pada
criteria WHO tahun 1972 yang ditetapkan dalam 3 kategori, yaitu normal (≥11
gr/dl), anemia ringan (8-11 g/dl), dan anemia berat (kurang dari 8 g/dl).
Berdasarkan hasil pemeriksaan darah ternyata rata-rata kadar hemoglobin ibu
hamil adalah sebesar 11.28 mg/dl, kadar hemoglobin terendah 7.63 mg/dl dan
tertinggi 14.00 mg/dl. Kecukupan gizi yang dianjurkan bagi wanita hamil Zat
Gizi Tidak Hamil Hamil Energi (Kal) 1900 ± 285 Protein (g) 44 ± 12 Vitamin A
(RE) 500 ± 200 Vitamin C (mg) 30 ± 10 Asam folat (mcg) 150 ± 50 Niasin (mg) 8,4
± 1,3 Riboflavin (mg) 1,0 ± 0,2 Tiamin (mg) 0,9 ± 0,2 Vitamin B12 (mcg) 1,0 ±
0,3 Kalsium 600 ± 400 Fosfor 450 ± 200 Iodium 150 ± 25 Besi 25 ± 20 Zinc 15 ± 5
6.
Dampak Anemia
Defisiensi Zat Besi Pada Kehamilan
Anemia juga menyebabkan rendahnya
kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen.
Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan
persalinan. Risiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi
lahir rendah, dan angka kematian perinatal meningkat. Di samping itu,
perdarahan antepartum dan postpartum lebih sering dijumpai pada wanita yang
anemis dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat
mentolerir kehilangan darah. Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari
keluhan yang sangat ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan
abortus, partus imatur/prematur), gangguan proses persalinan (inertia, atonia,
partus lama, perdarahan atonis), gangguan pada masa nifas (subinvolusi rahim,
daya tahan terhadap infek¬si dan stress kurang, produksi ASI rendah), dan
gangguan pada janin (abortus, dismaturitas, mikrosomi, BBLR, kematian
perinatal, dan lain-lain)
7.
Pencegahan
Anemia
Anemia dapat dicegah dengan
mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan tubuh. Zat besi dapat diperoleh dengan cara mengonsumsi
daging (terutama daging merah) seperti sapi. Zat besi juga dapat ditemukan pada
sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong,
serta kacang-kacangan. Perlu diperhatikan bahwa zat besi yang terdapat pada
daging lebih mudah diserap tubuh daripada zat besi pada sayuran atau pada
makanan olahan seperti sereal yang diperkuat dengan zat besi. Upaya pencegahan
dapat dilakukan dengan pemberian suplemen Fe dosis rendah 30 mg pada trimester
ketiga ibu hamil non anemik (Hb lebih/=11g/dl), sedangkan untuk ibu hamil
dengan anemia defisiensi besi dapat diberikan suplemen Fe sulfat 325 mg 60-65
mg, 1-2 kali sehari. Untuk yang disebabkan oleh defisiensi asam folat dapat
diberikan asam folat 1 mg/hari atau untuk dosis pencegahan dapat diberikan 0,4
mg/hari. Dan bisa juga diberi vitamin B12 100-200 mcg/hari
8.
Prinsip Diet Pada Ibu Hamil Dengan Anemia
Prinsip Diet Pada Ibu Hamil Dengan Anemia
a)
Mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi seperti
daging merah, hati sapi, hati ayam, bayam, brokoli, kacang-kacangan, rumput
laut, tahu, tempe Kebutuhan
b)
Kebuhan zat besi saat hamil adalah 30-60 mg/hari. Zat
besi dari makanan hewani lebih mudah diserap tubuh daripada makanan nabati.
c)
Mengkonsumsi vitamin C karena dapat membantu
penyerapan zat besi di usus.
d)
Makanan yang dapat membantu penyerapan zat besi yaitu
daun singkong, daun katuk, bayam, jeruk, jambu, tomat.
e)
Hindari mengkomsumsi makanan yang dapat mengganggu
penyerapan zat besi seperti teh, kopi, susu, obat-obatan. Sebaiknya beri jarak
waktu mengkonsumsinya sekitar 2-4 jam
f)
Minum suplemen penambah zat besi dengan resep dokter.
B.
Prinsip Diet Ibu Hamil Dengan Konstipasi
1. Pengertian Konstipasi
Konstipasi atau
lebih dikenal dengan SEMBELIT merupakan gangguan pencernaan yang sangat umum
dialami oleh wanita yang tengah mengandung. Hal ini disebabkan oleh hormon
progesteron yang menjadi salah satu hormon kehamilan yang membuat otot usus
menjadi lebih rileks sehingga gerakannya pun menjadi lebih lambat.
Diperkirakan
11-38% wanita hamil pernah mengalami konstipasi. Keluhan yang paling umum
adalah mengedan terlalu kuat, feses yang keras dan rasa pengeluaran feses yang
tidak komplit. Resiko konstipasi pada wanita hamil semakin besar jika sudah
mempunyai riwayat konstipasi sebelumnya dan riwayat konsumsi suplemen besi.
Prevalensi konstipasi hampir sama antara trimester pertama, kedua dan ketiga
selama kehamilan (Sembiring, 2015).
Sama dengan
gangguan lain pada ibu hamil, konstipasi pada ibu hamil pun harus diwaspadai.
Hal ini demi menjaga kesehatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya. Gangguan
konstipasi yang dialami oleh ibu hamil bahkan bisa menjadi parah jika ibu hamil
itu sendiri memiliki kecenderungan susah untuk buang air besar, ketika
mengalami morning sickness sehingga
dengan begitu ia tidak bisa makan dengan normal yang mana pada akhirnya akan
mengganggu perkembangan serta kesehatan janin yang ada di dalam kandungannya.
2. Gejala Konstipasi Pada Ibu Hamil
Gejala konstipasi pada ibu hamil Umumnya sama dengan pada orang normal.
Berikut ini gejala konstipasi pada ibu hamil:
a) Mengedan kuat pada > 1 kali dalam 4 kali defekasi
b) Konsistensi feses keras pada > 1 kali dalam 4 kali defekasi
c) Rasa pengeluaran feses yang tidak komplit > 1 kali dalam 4 kali defekasi
d) Diperlukan tindakan manual > 1 kali dalam 4 kali defekasi (misalnya
menggunakan jari, menyokong rongga pelvis)
e) Tidak disertai feses cair
f) imbul rasa sakit dibagian bawah perut
g) Perut terasa kembung dan penuh
h) Jeda buang air besar antara 1-2 hari
i)
Terkadang menyebabkan pendarahan
3. Cara Atasi
Konstipasi Selama Hamil
Pengaturan pola makan dan aktivitas selama kehamilan adalah terapi pertama
yang dapat dilakukan oleh ibu hamil ketika mengalami konstipasi. Beberapa hal
yang dapat dilakukan adalah :
a) Meningkatkan kebutuhan serat pada wanita hamil sama dengan orang normal yakni sekitar
25-30 gram per hari. Serat makanan terdiri dari serat larut dan serat tidak
larut. Serat larut akan mengalami fermentasi di usus besar dan memperlambat
pengosongan lambung, menahan air dan membentuk gel. Contohnya apel, jeruk, pepaya
dan strawberi. Serat tidak larut sukar difermentasi, memperpendek waktu transit
di usus dan memperbesar massa tinja. Serat tidak larut banyak terdapat pada
sereal, sayur-sayuran (kangkung, bayam, daun sungkong), kacang-kacangan, dan
biji-bijian. Hindari konsumsi serat yang berlebihan secara bersamaan dalam
waktu cepat karena akan menimbulkan kembung, sebah dan rasa tidak nyaman di
perut.
b) Meminum jus buah dan sayuran sebagai alternatif untuk ibu hamil yang
kesulitan mengkonsumsi buah dan sayur secara rutin.
c) Asupan cairan yang cukup, wanita hamil membutuhkan
asupan cairan 300 ml lebih banyak dari rata-rata 2 L cairan yang dikonsumsi
orang normal. Pagi hari setelah bangun tidur usahakan untuk mengkonsumsi
segelas air untuk merangsang defekasi
d) Hindari makan porsi besar 3 kali sehari tetapi makanlah dengan porsi kecil
dan sering
e) Hindari ketegangan psikis seperti stres dan cemas.
f) Jangan menahan rasa ingin buang air besar karena akan memperbesar resiko
konstipasi .
g) Pemberian probiotik pada wanita hamil juga dianjurkan karena dapat
memperbaiki keseimbangan flora kolon dan memperbaiki fungsi pencernaan.
h) Sebaiknya hindari minuman bersoda, alkohol dan kopi
i)
Aktifitas fisik rutin dapat merangsang
peristaltik usus untuk bekerja normal sehingga memperpendek waktu transit di
saluran pencernaan dan membantu pengeluaran tinja. Olahraga disesuaikan dengan
kondisi serta kemampuan fisik selama kehamilan. Jika usia kehamilan bertambah,
disarankan untuk mengurangi aktifitas rutin dan olahraga yang dilakukan.
Olahraga yang dapat dilakukan berupa gerak lambat dan jarak pendek misalnya
yoga; berjalan kaki sekitar 15-30 menit setiap harinya. Bila sudah melewati
minggu ke-20 kehamilan atau sekitar bulan ke-5 dapat dimulai olahraga berupa
senam hamil (Sembiring, 2015; Siswosuharjo dan
Chakrawati, 2010; Emilia dan Freitag, 2010).
4. Diet Ibu Hamil Dengan Konstipasi
a)
Banyak makan diet
berserat.
W.K.
kellog, pendiri perusahaan sereal, pada
awal abad ini, pertama menyarankan bahwa kulit ari atau bagian luar dari biji
gandum dapat mengobati sembelit. Pada saat itu, ia lebih mempertimbangakn
bentuk serpihan (flake) daripada sereal. Sekarang ini, setelah beribu – ribu
juta karton bran flake, idenya didokumentasikan oleh bukti ilmiah. Kulit ari
(bran) dan bukti ilmiah. Kulit ari (bran) dan bentuk lain dari serat (bahan
yang terdapat di sekeliling dan mendukung dinding sel tanaman) bergerak melalui
saluran pencernaan tanpa berubah bentuk, tetapi meskipun saluran pencernaan
memiliki pengaruh kecil terhadap serat, serat memiliki pengaruh besar terhadap
saluran pencernaan. Karena serat bergerak melalui usus, serat menyerap air
sehingga melunakan kotoran (faeses) dan mempercepat dikeluarkan. Jadi turuti
nasehat dari kellog (dan dari C.W. post, pendukung lain dari sistem vegetarian
dan diet tinggi serat). Jika sembelit membuat anada menderita, atau lebih baik
sebelum hal ini terjadi, maka banyak makan diet berserat. Diet makanan terbaik
cukup mengandung makanan berserat, tetapi anda dapat meningkatkan jumlahnya
dengan memilih makanan-makanan yang paling tinggi kadar seratnya.hal ini
berarti banyak biji-bijian , buah dan sayuran segar (beberapa mentah, jika
perlu masih dengan kulit maih tersisa, tetapi dibersihkan dengan baik),
kacang-kacangan kering (kacang dan pea), kacang dan biji-bijian, tetapi sedikit
makanan olahan. Lebih disukai buah utuh daripada jus, sayuran yang di masak
setengah matang daripada yang lunak dan matang. Jika anda sudah terbiasa banyak
makan diet amerika yang kadar seratnya rendah, jangan makan makanan berserat
tinggi dalam waktu semalam. Namun, selama jangka waktu enam minggu, secara
bertahap, tambahkan bahan pangan yang mengandung serat tinggi dalam diet anda.
Mula-mula anda mungkin akan mengalami rasa ingin kentut yang berlebihan, tetapi
hal ini akan lenyap segera sesudah tubuh anda terbiasa dengan makanan baru.
Bahkan jika anda terbiasa dengan diet tinggi serat, jangan terlalu banyak makan
serat selama kehamilan. (Hal ini cenderung menjadi masalah bagi para
vegetarian, yang tergantung pada kacang-kacangan untuk sumber protein mereka).
Kelebihan serat dapat membawa keluar nutrisi sari sistem tubuh anda sebelum
nutrisi tersebut sempat diserap untuk digunakan oleh tubuh anda dan bayi. Dan
karena kalsium terutama rentan terhadap pengaruh serat, jangan bersamaan dengan
makan makanan yang mengandung kalsium tinggi.
b)
Banyak minum
membuat serat bekerja adalah daya tariknya terhadap
air. Dengan menyerap semua cairan yang tersedia, serat menjaga tinja tetap
lunak dan mudah bergerak. Kekurangan cairan dapat menghambat daya keja serat.
Anda seharusnya makan sedikitnya kouta cairan pada pada daily dozen (terutama
air dan buah dan jus sayuran (setiap hari, terlebih jika anda menambahkan bran
pada diet anda. Tonik spa kesehatan favorit, air panas dengan jus lemon (tidak
diberi gula), adalah hal pertama pada pagi hari yang seringkali menyebabkan
efek anti sembelit. Jus prem dalam dosis
sedikit juga dapat sedikit membantu anti sembelit.
c)
Berilah waktu
sisakan
lima menit untuk sarapan sebelum anda meninggalkan rumah di pagi hari, dan peluangnya
adalah anda akan meninggalkan kamar mandi dengan tugas yang belum selesai.
Sebagai gantinya, bangunlah lebih pagi dan cobalah sarapan sedikitnya setengah
jam sebelum berangakat. Hal ini akan memberikan waktu bagi saluran pencernaan
untuk melakukan tugasnya.
d)
Berolahraga
saluran
pencernaan akan bergerak lebih cepat jika anda melakukan olahraga. Tubuh yang
tak-aktif akan menyebabkan usus tidak aktif akan menyebabkan usus tidak aktif
pula. Jadi anda harus melakukan sedikit olahraga setiap hari, bahkan hanya
dengan 20 menit berjalan kaki.
e)
Makanlah bran, sebagai pilihan terakhir
jika
setelah beberapa minggu dengan diet tinggi serat, sembelit masih berlangsung,
cobalah menambah satu sendok makan penuh bran yang masih belum diproses pada
diet anda. Jangan tambahkan pda sereal anda jika anda makan seral dengan susu.
Sebagi gantinya, makanlah bran sebagai snack, dengan saus apel yang tidak
diberi gula atau keju cottage (keduanya mengikat flake kecil sehingga mudah
ditelan), telah dengan cairan, atau segelas jus buah. Jika setelah beberapa
hari sembelit masih merupakan masalah, tambahkan satu sendok makan bran lagi.
Jika bran ini masih tidak mengaktifkan saluran pembuangan, datanglah ke dokter.
Disusun oleh Lilis Suryani
Terimakasih Kepada Dosen Pengampu Zaidir, ST., MCs.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar